Kasus DBD di Bone Bolango, 1 Warga Meninggal Dunia

Rabu, 17 Januari 2024 – 17:02 WIB
Ilustrasi petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi demam berdarah dengue (DBD). Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi

jpnn.com - GORONTALO - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengalami peningkatan. Seorang warga di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dinyatakan meninggal dunia karena positif DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango Iwan Usman mengatakan berdasarkan data yang tercatat, ada 33 kasus DBD yang terjadi di beberapa wilayah tersebut, dengan dampak terburuk satu orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Kemenkes, Bio Farma & Takeda Berkolaborasi Mencapai Nol Kematian Akibat DBD pada 2030

"Terhitung dari 1 Januari 2024 ada 33 kasus DBD, satu di antaranya meninggal dunia pada Senin (15/1) kemarin," kata dia Gorontalo, Rabu (17/1).

Menurut dia, 33 kasus DBD ini ditemukan di sejumlah wilayah, yakni Kecamatan Bulango Timur, Suwawa, Kabila, Tilongkabila, Tombulilato, dan Bone Raya. Jumlah kasus tertinggi tercatat di Kecamatan Suwawa.

BACA JUGA: 3 Bentuk Intimidasi Menjelang Kampanye Anies di Bone

Dengan adanya temuan peningkatan kasus DBD, pihaknya segera melakukan upaya-upaya pencegahan mulai dari sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk hingga turun langsung ke titik-titik yang dianggap rawan penyebaran untuk melakukan pengasapan.

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi dengan indeks jentik positif, kata dia, dapat dipastikan bahwa di sekitar tempat tinggal warga yang ditemukan positif DBD sudah ada perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

BACA JUGA: Warga Terkena Demam Berdarah, Zecky Alatas Sigap Lakukan Ini

Pelaksanaan pengasapan, katanya, hanya bisa membunuh nyamuk dewasa atau yang sudah bisa terbang saja, tetapi itu tidak dapat menghentikan perkembangan dan penyebaran telur nyamuk.

Berdasarkan analisis dan kalender epidemiologi, peningkatan kasus demam berdarah berada pada minggu ke-8 hingga ke-12. "Sekarang kita baru masuk pada minggu ketiga, tetapi peningkatan kasus mulai muncul," kata Iwan.

Cara satu-satunya untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit DBD, yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Hal ini cara paling efektif, mudah, dan murah, tetapi memerlukan peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

"Kami mengimbau warga untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal masing-masing, dan ini satu-satunya jalan untuk memutus penyebaran DBD di Kabupaten Bone Bolango," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler