Kasus Edy Mulyadi Perlu Diusut, Jangan Sampai Masyarakat Bergerak Sendiri

Kamis, 27 Januari 2022 – 21:20 WIB
Sosok Edy Mulyadi kembali viral gegara menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Siapakah dia? Foto: ilustrasi/ tangkapan layar Bang Edy Channel.

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Safaruddin menyebut polisi perlu mengusut laporan masyarakat tentang dugaan kasus ujaran kebencian oleh Edy Mulyadi.

Sebab, kata eks Kapolda Kaltim itu, ada potensi masyarakat bergerak sendiri ketika Edy menyebut lokasi ibu kota negara (IKN) baru sebagai tempat jin buang anak.

BACA JUGA: Wanita Ini Dihukum 100 Kali Cambuk, Baru Dicambuk Sebentar Langsung Ambruk, Lihat

"Kalau tidak apa, tidak diteruskan secara hukum, kan, nanti mereka bertindak sendiri-sendiri, lebih kacau lagi," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1).

Safaruddin yang mengaku tinggal lama di Pulau Kalimantan merasa tersakiti dengan ucapan Edy ketika menyebut lokasi IKN baru tempat jin buang anak.

BACA JUGA: Baru Kenalan, TN dan TS Langsung Ngamar di Losmen, Ujungnya Memalukan

"Saya juga orang yang sudah bertempat tinggal di sana juga merasa terseinggung dengan pernyatana beliau (Edy Mulyadi, red) itu. Ya enggak boleh berbicara begitu, lah," beber mantan Wakabaintelkam Polri itu.

Sebelumnya, Aliansi Borneo Bersatu merasa tersinggung dengan ucapan Edy Mulyadi ketika berbicara pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

BACA JUGA: PPA Tewas Diinjak Gajah, Kondisi Mengenaskan

Pasalnya, Edy menyebut lokasi IKN baru sebagai tempat jin buang anak dan hanya monyet yang mau tinggal di situ.

Hal itu terungkap saat Aliansi Borneo Bersatu menggelar audiensi dengan anggota Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1).

"Kami warga Dayak di Kalimantan dan beberapa masyarakat di Kalimantan yang tergabung dalam Aliansi Borneo Bersatu, tersinggung dan marah," kata Ketua Aliansi Borneo Bersatu Cucun H Umar saat audiensi di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis.

Cucun mengatakan konten ucapan Edy kental muatan penghinaan dan pelecahan terhadap Pulau Kalimantan.

BACA JUGA: Gerombolan Bermotor Mengamuk, Pagar Masjid di Surabaya Didobrak Sambil Teriak-Teriak

"Itu melukai harga diri dan perasaan masyarakat Dayak secara umum," beber pria berkacamata itu.(ast/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler