Kasus Investasi Bodong Cianjur Tak Jelas, Korban Datangi Bareskrim, Semoga Duit Rp 9 Miliar Balik

Senin, 24 Agustus 2020 – 19:58 WIB
Petugas menjaga rumah HA pemilik investasi bodong di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Korban investasi bodong di Cianjur mendatangi Bareskrim Polri guna memastikan laporan mereka ke Mapolres Cianjur yang belum mendapat kepastian.

"Kami hanya ingin kasus ini segera tuntas dan HA ditetapkan sebagai tersangka karena sejak satu bulan terakhir. Kami dan keluarga sangat terbebani karena sering didatangi anggota yang minta kejelasan dari uang sudah mereka serahkan," kata Dewi Fatimah seorang ketua kelompok saat dihubungi, Senin (24/8).

BACA JUGA: Ribuan Warga Sukabumi jadi Korban Arisan Bodong di Cianjur, Kerugian Mencapai Rp 24 Miliar

Ia menjelaskan, kedatangan mereka ke Bareskrim Mabes Polri sebagai upaya mempercepat proses hukum yang sudah mereka laporkan ke Mapolres Cianjur, namun hingga saat ini belum mendapat kepastian kasus ini.

Dia mengakui kedatangannya ke Mabes Polri atas permintaan anggota dengan harapan kasus tersebut segera tuntas dan uang mereka dapat dikembalikan HA pemilik investasi yang sudah berkali-kali mengumbar janji.

BACA JUGA: Sepasang Remaja Ditemukan Tewas, Petugas Menemukan HP dan Alat Rias

"Kalau memang sudah dinaikkan ke penyidikan, kami harap segera ditetapkan status tersangkanya, kami sudah melapor beserta barang bukti penyetoran uang pada HA. Selama menjadi peserta investasi tersebut saya dan anggota sudah menyetor uang Rp7 miliar," katanya.

Sementara, Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton mengatakan hingga saat ini pihaknya masih memburu HA pemilik investasi bodong sambil mengumpulkan barang bukti yang masih kurang, sehingga pihaknya belum bisa menetapkan terlapor sebagai tersangka.

BACA JUGA: Mobil Berisi Satu Keluarga Masuk Jurang di Bogor

Namun pihaknya akan menetapkan HA sebagai tersangka setelah barang bukti lengkap dan membawanya ke Mapolres Cianjur, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang membuat korban mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

"Untuk sementara berdasarkan laporan korban dari Cianjur yang diwakili masing-masing ketua kelompok dengan jumlah anggota mencapai ribuan orang, mengalami kerugian mencapai Rp9 miliar. Kami akan lengkapi data dan bukti sebelum menetapkan sebagai tersangka, hingga saat ini terlapor masih dalam pengejaran," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler