Kasus Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat, Komentar Hendri Lugas, Paling Keras

Jumat, 28 Januari 2022 – 07:25 WIB
Kondisi kerangkeng manusia di rumah Terbit Rencana Perangin Angin. Foto: Finta Rahyuni/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penemuan kerangkeng manusia di kediaman pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin, di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara memancing berbagai reaksi dari masyarakat.

Salah satunya dari pengamat komunikasi politik Hendri Satrio.

BACA JUGA: Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Komnas HAM: Serupa dengan Tahanan

Melalui akunnya di Twitter @satriohendri, dia mengatakan hingga saat ini belum ada yang menyebut Bupati Langkat yang saat ini berstatus nonaktif itu terpapar radikalisme.

"Sampai hari ini belum ada yang bilang bahwa Bupati dengan rumah berkerangkeng untuk manusia itu diduga terpapar radikalisme. Gue mulai deh, Bupati Langkat diduga terpapar radikalisme parah! #Hensat #BupatiLangkatRadikal," demikian kata Hendri Satrio dikutip JPNN.com, Kamis (27/1).

BACA JUGA: Soal Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat, Reza Indragiri: Ada Dua Kemungkinan

Saat dihubungi JPNN.com, dosen Universitas Paramadina itu mengatakan Terbit Rencana Perangin Angin jelas melanggar HAM.

"Gawat itu Bupati kalau beneran melanggar HAM punya kerangkeng, radikal banget," ujar Hendri Satrio.

BACA JUGA: Kondisi Genting, Jenderal Andika Langsung Berangkat ke Papua

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu juga menyebutkan Bupati Langkat Terbit Rencana tidak menghormati HAM.

Penemuan kerangkeng manusia di kediaman pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin itu berawal dari laporan yang diterima Lembaga Swadaya Masyarakat Migrant Care.

Migrant Care pun membuat laporan temuan itu ke Komnas HAM, Senin (24/1), karena menilai hal tersebut merupakan bentuk perbudakan modern.

Kapolda Sumatra Utara Irjen Panca Putra Simanjuntak sendiri membenarkan temuan tersebut.

Hal itu dilihatnya, saat proses operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Terbit pada Selasa (18/1) lalu.

"Pada waktu kemarin teman-teman dari KPK yang kami backup, melakukan OTT, kami melakukan penggeledahan saat itu di rumah pribadi Bupati Langkat. Nah, kami dapati betul ada tempat menyerupai kerangkeng yang berisi tiga sampai empat orang pada saat itu," kata Panca kepada wartawan, Senin. (mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Soetomo
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler