jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan pemerintahan Joko Widodo masih berusaha mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Pendalaman itu hingga kini sedang dilakukan oleh Polri.
Demikian disampaikan Moeldoko saat dimintai tanggapan pemerintah atas langkah Amnesty Internasional Indonesia membawa kasus yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu ke Kongres Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Peluang Masuk Koalisi Jokowi - Maruf Masih Terbuka, Ada yang Tertarik ?
"Saya tidak dalam konteks mengecilkan kasus itu sendiri. Namun ini kan, pemerintah masih berusaha. Unsur-unsur yang memiliki tugas untuk itu bekerja keras. Saya pikir perlu menunggu. Lebih baik menunggu (hasilnya)," ucap Moeldoko di kantornya, Jumat (26/7).
BACA JUGA: Jokowi: 3 Bulan Bagi Kapolri Tuntaskan Temuan Kasus Novel
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Moeldoko soal Koalisi Plus-Plus
Mantan Panglima TNI itu menerangkan bahwa Presiden Jokowi telah memberikan tugas baru kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, untuk menindaklanjuti secara teknis hasil temuan TGPF.
Pihaknya meyakini indikator-indikator untuk mengungkap siapa pelakunya akan kelihatan. Apalagi Jokowi juga menunggu hasil pendalaman kasus itu oleh tim teknis yang dikomandoi oleh kapolri.
BACA JUGA: Insyaallah Istikamah, PKS Tak Tertarik Koalisi Plus-plus
"Presiden memberi tenggat waktu hanya tiga bulan, dari rencana oleh kapolri enam bulan. Ini sebuah keseriusan pemerintah bahwa persoalan ini bisa segera diselesaikan," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Kenapa Pak Moeldoko Pakai Tamsil Hotel Plus-Plus untuk Koalisi?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam