jpnn.com, JAKARTA - Rizal Ramli menjelaskan bagaimana kekuatan revolusi rakyat melalui digital dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.
"Inilah sebetulnya awal dari people revolution secara digital, tetapi dampaknya dahsyat sekali karena memaksa siapa pun untuk tidak bisa mengabaikan kasus Brigadir J," ucap Rizal dalam diskusi daring yang diadakan Total Politik, di Jakarta.
BACA JUGA: Ferdy Sambo Gunakan Hak Ajukan Banding, Kompolnas Yakin Ini yang Terjadi Selanjutnya
Berita soal pembunuhan Brigadir J yang menyita perhatian publik selama dua bulan terakhir, menurut ekonom senior itu, bahkan mengalahkan tayangan infotainment.
Hal itu lantaran kasus tersebut mengandung unsur cerita lengkap, mulai dari adanya peristiwa pembunuhan, dugaan perselingkuhan, hingga dugaan geng mafia di tubuh Polri.
BACA JUGA: 3 Pernyataan Penting Kapolri Jenderal Listyo Soal Konsorsium Judi Kaisar Sambo
Lebih lanjut, dia menyebut kasus itu sebagai gejala "Samboisme", karena memiliki beberapa dimensi pembunuhan di dalamnya.
"Ini pembunuhan sadis, terencana, penghapusan barang-barang bukti secara sistematis," ujar Rizal Ramli.
BACA JUGA: Viral! Oknum Kepsek Berbuat Mesum dengan ASN Wanita di Kompleks Masjid Agung
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga berharap kasus pembunuhan terhadap Brigadir J dapat membongkar lebih jauh terkait problematika Satuan Tugas Khusus (Satgassus) dalam Polri, termasuk aliran dana di dalamnya.
"Harus dibuka polanya, dipertanggungjawabkan karena kalau enggak betul-betul ini kegiatan mafia di dalam polisi," tegas Rizal.
"Kita benahin demokrasi kita, kita bersihkan polisi, hapuskan multifungsi dari pada Polri." (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Wanita Pemuas Nafsu, Vandi Hanya Bawa Duit Rp 100 Ribu, Terjadilah!
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha