jpnn.com - Keluarga gadis berusia 15 tahun korban dugaan pembunuhan di Desa Ketapang, Kecamatan Gentuma Raya, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo menuntut penjelasan polisi.
Pihak keluarga berharap pihak Polres Gorontalo Utara segera membuka hasil penyelidikan dan menetapkan tersangka pembunuhan.
BACA JUGA: Ternyata Ada Oknum BPN Terlibat Pagar Laut, Oalah
"Sudah 51 hari sejak ditemukan hingga hari ini, belum ada penetapan tersangka disampaikan oleh pihak kepolisian, padahal telah ada hasil visum dan telah dilakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 10 orang saksi," kata kuasa hukum pihak keluarga korban Gusrandi Ahmad SH di Gorontalo, Selasa (18/2/2025).
Dia menduga ada hal yang tidak normal terjadi dalam penanganan kasus pembunuhan itu.
BACA JUGA: Ssst! Eks Staf Anggota DPD yang Laporkan Senator RAA ke KPK Serahkan Bukti Rekaman
"Lucu juga, sudah 51 hari sejak (mayat korban) ditemukan, namun pihak Kepolisian belum merilis hasil penyelidikan dan menyampaikan penetapan tersangka," tutur Gusrandi.
Oleh karena itu, pihak keluarga akan mendatangi Mapolres Gorontalo Utara untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP).
BACA JUGA: Kades Kohod Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Pagar Laut Tangerang
Keluarga akan menanyakan dan meminta perkembangan hasil penyelidikan, serta berharap agar proses ini bisa dilakukan dengan cepat.
"Bagi keluarga, waktu selama 51 hari ini sudah terlalu lama untuk menemukan dua alat bukti dan melakukan penetapan tersangka terduga pelaku pembunuhan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Gorontalo Utara AKBP Andik Gunawan melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Arianto mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus penemuan mayat di Gentuma tersebut.
"Semua upaya penyelidikan telah kami laksanakan, dari mengambil keterangan para saksi yang berhubungan dengan kasus ini. Interogasi sampai konfirmasi melalui pra rekonstruksi keterangan saksi," kata dia.
Hambatan yang dihadapi pihaknya kata Arianto, di lapangan terlalu banyak keterangan yang hanya sebatas "saya dengar", sehingga untuk nilai informasi setelah dikembangkan banyak yang blunder.
Dia menyebut sampai saat ini para penyelidik masih berada di wilayah Gentuma untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang harapannya akan mendapatkan informasi yang bisa membuat terang kasus ini.
Sebelumnya Kepolisian Sektor (Polsek) Atinggola menerima laporan adanya seorang warga laki-laki yang berprofesi sebagai tukang, melaporkan penemuan sesosok mayat perempuan dengan kondisi tubuh yang mulai membusuk dan ditemukan tanpa busana.
Identitasnya korban pun sudah diketahui, yaitu seorang siswa (15) beralamat di Desa Nanati Jaya Kecamatan Gentuma Raya.
Saksi mata (warga) mengatakan sekitar pukul 06.00 WITA di hari penemuan mayat tersebut, saat saksi sedang mengembala sapi tiba-tiba berasa hendak buang air dan menuju ke semak-semak.
Seketika saksi curiga ada bau menyengat seperti bangkai. Saat ditelusuri, saksi mengaku kaget melihat sesosok mayat tanpa busana dengan kondisi tubuh yang mulai membengkak.(ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam