jpnn.com - Hakim pengadilan federal Amerika Serikat memutuskan menerima gugatan WhatsApp dan Facebook, terhadap perusahaan perangkat lunak Israel, NSO Group.
Ketua Hakim Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Distrik Utara California, Phyllis Hamilton, membantah sebagian besar argumen NSO Group, ketika mengajukan mosi untuk menolak gugatan tersebut pada April lalu.
BACA JUGA: Cara Mudah Mengaktifkan Fitur Dark Mode di WhatsApp Web
Pada Oktober 2019, WhatsApp dan Facebook mengajukan gugatan yang menyatakan, NSO Group mengeksploitasi kerentanan panggilan audio dalam aplikasi pengiriman pesan tersebut untuk mengirim malware ke sekitar 1.400 perangkat seluler, termasuk milik wartawan, aktivis hak asasi manusia, politisi, diplomat dan pejabat pemerintah.
WhatsApp dan Facebook juga mengklaim bahwa NSO Group mengembangkan program data yang dinamai Pegasus.
BACA JUGA: WhatsApp Tambah Fitur Baru di Platformnya
Program data itu mampu mengekstrasi data, termasuk pesan, riwayat peramban dan kontak, dari ponsel, dan menjualnya kepada pelanggan, termasuk Kerajaan Bahrain, Uni Emirat Arab dan Meksiko.
Dalam mosi untuk menolak gugatan tersebut, salah satu argumen NSO Group adalah bahwa urusan bisnisnya dengan pemerintah asing, yang katanya menggunakan teknologinya untuk memerangi terorisme dan kejahatan serius lainnya, membuatnya kebal dari tuntutan hukum yang diajukan di pengadilan AS di bawah Undang-Undang Kekebalan Negara Asing (FSIA).
BACA JUGA: Libra Gagal, WhatsApp Pay Kena Jegal
Dalam keputusannya, hakim Hamilton menulis bahwa NSO Group gagal memenuhi syarat.
Dalam email kepada Tech Crunch, juru bicara WhatsApp mengatakan, "Kami senang dengan keputusan Pengadilan yang mengizinkan kami untuk terus maju dengan gugatan bahwa NSO terlibat dalam perilaku yang melanggar hukum."
"Keputusan itu juga mengkonfirmasi bahwa WhatsApp akan dapat memperoleh dokumen yang relevan dan informasi lain tentang praktik NSO," kata jubir lagi.
Tech Crunch juga telah menghubungi NSO Group untuk memberikan komentar.
Ketika gugatan diajukan pada bulan Oktober, NSO Group mengatakan, "Sekuat mungkin kami membantah tuduhan itu dan akan melawan mereka." (Tech Cruch/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha