jpnn.com, BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus wanita penyandang disabilitas, yang diduga menjadi korban kekerasan seksual di Kota Bandung.
Saksi yang diperiksa mulai dari keluarga korban, korban, hingga pemilik warung di wilayah Punclut.
BACA JUGA: Kasus Rudapaksa Wanita Disabilitas di Bandung, Atalia: Pelaku Bukan 9, Tetapi 12 Orang
Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jabar AKBP Goncang Ajie Susatyo mengatakan, telah melakukan pemeriksaan beberapa orang saksi.
Saat ini korban dilakukan pendampingan di unit UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Barat.
BACA JUGA: Produk Setting Spray PRAMY Kini Hadir di Indonesia
“Selain korban, keluarga juga kami minta keterangan termasuk di tempat dia kerja akan dimintai keterangan kembali,” kata Ajie, Rabu (8/1).
Ajie melanjutkan korban pertama kali diketahui berbadan dua oleh pemilik warung tempatnya bekerja.
BACA JUGA: WNA Asal Tiongkok jadi Korban Rudapaksa di Bali, Polisi Buru Pelaku
Pemilik warung melihat terdapat perubahan tubuh korban yaitu mulai gemuk dan sering mual dan muntah.
"Sama pemilik warung ditanya dan dites ternyata hamil enam bulan dan disampaikan ke korban," ujarnya.
Dia menuturkan pihaknya tengah fokus melakukan pemeriksaan kepada korban dan sejumlah saksi-saksi.
Data alat bukti yang lain seperti nama-nama yang diduga merupakan pelaku bakal ditelusuri.
"Motif masih didalami karena ini laporan baru sehingga masih membutuhkan waktu untuk mendalami," ungkapnya.
Sebelumnya, seorang wanita penyandang disabilitas tunarungu berinisial N (23) diduga menjadi korban kekerasan seksual di Kota Bandung pada Desember 2024.
Akibatnya, korban yang sehari-hari bekerja di rumah makan di wilayah punclut hamil.
Kakak korban Juhaeri (25) melaporkan peristiwa yang menimpa adiknya ke Mapolda Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan telah berkoordinasi dengan kedokteran untuk melakukan pemeriksaan visum et repertum terhadap korban. Pihaknya juga berusaha maksimal untuk mengungkap pelakunya.
"Secepatnya kami akan berusaha mengungkap pelakunya," ucap Perwira Menengah Polri itu.(mcr27/jpnn)
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina