jpnn.com - CIREBON - Pesan singkat (SMS) berisi teror ancaman pembunuhan yang diterima sejumlah aktivis Wilayah Cirebon Timur (WTC) mulai diselidiki pihak kepolisian.
Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema SH SIK saat dikonfirmasi Radar Cirebon (Grup JPNN) mengaku, pihaknya masih mendalami dan mempelajari kasus tersebut.
BACA JUGA: Dugaan Korupsi Dana Jampersal Mandek di Meja Polisi
“Kami masih mempelajari kasus yang dialami teman-teman aktivis dari Cirebon Timur. Selanjutnya, kami akan meminta keterangan sejumlah saksi dan menelusuri nomer handphone dan mencari sang pengirim sms teror tersebut,” katanya melalui pesan singkat, kemarin.
Sementara itu, Qorib Magelung Sakti meminta agar pihak kepolisian serius mengusut kasus ancaman teror.
BACA JUGA: Klinik BPJS Minim Fasilitas
“Kasus ini bukan main-main, sang pengirim teror sudah mengancam akan membunuh. Maka itu, saya dan kawan-kawan aktivis dari Cirebon Timur mengadukan kasus ini ke polisi untuk segera diungkap siapa aktor intelektualnya,” tegas dia.
Perlu diketahui, Minggu (23/3) sore, sejumlah aktivis Wilayah Cirebon Timur (WTC) mendatangi Mapolres Cirebon Kabupaten untuk melaporkan kasus teror ancaman pembunuhan melalui pesan singkat SMS yang mereka terima.
BACA JUGA: Pulang Kampung, Amran Batalipu Disambut Tangis
Adapun isi dari sms teror tersebut sebagai berikut, “Silahkan km goyang masalah ijazah dan tes darah sy . Tp km ingat massa sy ratus ribu potong kepala km .skali lg sy ingatkan km ... Sy tdk akan main2, dan akan sy buktikan ucapan itu!” (sms dari :+628132*****). (arn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Verifikasi Berkas Honorer K2 Rampung April
Redaktur : Tim Redaksi