Kasus Suap PON, KPK Garap Bendum Golkar

Jumat, 29 Juni 2012 – 11:57 WIB

JAKARTA - Sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menangani kasus suap revisi Perda 6/2010 tentang venue menembak PON XVIII Riau makin tak terduga.  Setelah mengincar Menpora RI, hari ini Anggota DPR RI dari fraksi Golkar yang juga bendahara umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto.

Selain itu KPK juga memeriksa anggota fraksi Golkar DPR RI lainnya yakni Kahar Muzakir. "Hari ini ada dua saksi suap PON dari DPR RI," kata Priharsa Nurgaha, Jumat (29/6).

Kemarin, sedianya KPK juga akan memeriksa Sekretaris Kementrian Pemudan dan Olahraga (Seskemenpora) Yuli Mumpuni. Namun urung dilakukan karena Yuli sedang dinas ke Surabaya.

KPK juga telah memeriksa Ajudan Kahar Muzakir bernama Acin dua hari lalu bersamaan dengan diperiksanya sejumlah petinggi PT Pembangunan Perumahan dan PT Adhi Karya.

Sebelumnya dalam surat dakwaan terdakwa Eka Dharma Putra yang dibacakan dalam sidang perdana di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Riau disebutkan bahwa suap Rp900 juta yang diserahkan Eka kepada M Faisal Aswan merupakan perintah Gubernur Riau Rusli Zainal yang notabene juga petinggi di DPP Partai Golkar.

Seperti diketahui Gubernur Riau Rusli Zainal merupakan Ketua Bidang Kerja Sama Eksekutif dan Yudikatif DPP Partai Golkar. Jabatan ini membuat Rusli leluasa berhubungan dengan jajaran anggota DPR RI dari partai berlambang beringin itu. Apakah kaitan antara Setya Novanto dengan suap PON berhubungan dengan loby-loby anggaran di Pusat, terutama soal bantuan anggaran penyelenggaraan PON melalui APBN?

Dugaan keterlibatan Pusat dalam pelaksanaan PON XVIII Riau memang belum terlihat selama bergulirnya kasus suap PON di KPK. Namun pasca tangkap tangan tersangka anggota DPRD Riau M Faisal (fraksi Golar) 13 April 2012 lalu, yang menerima suap Rp900 juta dari terdakwa Eka Dharma Putra (Dispora) dan Rahmat Syahputra (PT PP), salah seorang pimpinan KPK memberikan bocoran bahwa ada Rp900 juta lagi dana suap PON yang mengalir ke Pusat, namun gagal ditangkap. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan Kuota Haji Tambahan 30 Ribu Kursi Belum Direspon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler