jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi Agnez Mo merilis video klip lagu terbarunya Long As I Get Paid pada 22 September 2017.
Respons beragam disampaikan publik terkait video klip itu, baik positif maupun negatif.
BACA JUGA: Long As I Get Paid jadi Trending, Agnez Mo: Puji Tuhan
Kritikan disampaikan terkait video klip Long As I Get Paid. Salah satunya adalah publik menyayangkan busana yang dikenakan oleh Agnez Mo terlalu ketat.
Agnez Mo pun menanggapi santai kritikan itu.
BACA JUGA: Agnez Mo Bawakan Empat Lagu Baru di Acara Launching Vivo V7+
"Mau itu ada kontroversi apa tidak, yang paling penting saya jujur menulis story board-nya, apa yang saya rasakan pada saat saya mendengar lagu," kata Agnez Mo saat ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (28/9) malam.
Perempuan 31 tahun itu mengatakan, tidak mau menahan kreativitas hanya karena omongan orang.
BACA JUGA: Pos Indonesia Angkat Agnez Mo sebagai Brand Ambassador
"Saya enggak pernah mau menahan kreativitas hanya karena omongan orang. Artinya, saya melihat segala sesuatu, yang namanya art harus jujur," tutur Agnez Mo.
Ketika menulis lagu dan melakukan proses rekaman, Agnez Mo sudah memikirkan gambaran mengenai video klip lagu tersebut.
Apa yang dia rasakan tercurah dalam video klip maupun penampilannya.
"Jadi, kenapa mungkin misalnya lagi nonton saya atau dengar saya, 'Kok suaranya bisa beda ya sama pas nyanyi lagu ballad'. Itu yang saya rasakan. Total packaged-nya harus ada, termasuk dengan visual," ucap Agnez Mo.
Penggarapan video klip Long As I Get Paid dilakukan selama satu hari. Dalam video klip itu, Agnez Mo tampak mengenakan kebaya dan jubah bermotif batik.
Hal itu dilakukan karena dia memang ingin menggabungkan unsur modern dan tradisional.
"Saya sangat menjunjung tinggi istilahnya culture, tapi saya juga sangat modern. Terus udah gitu tradisionalnya ada, tapi very modern juga. Saya memang kepenginnya menggabungkan unsur modern dan tradisional," ujar Agnez Mo. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rilis Video Baru, Agnez Mo: Saya Akan Tetap Ingat Indonesia
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar