AYU Pratiwi sepertinya tidak bisa lepas dari dunia acting. Setelah sempat vakum, Ayu kembali nyemplung ke dunia entertain. Dia terlibat dalam sebuah film bergenre horor berjudul Pohon Keramat.
-------------
Achmad Sukarno Hamid, JAKARTA
-------------
Sebelum itu, film terakhir perempuan yang memiliki nama lengkap Isti Ayu Pratiwi tersebut berjudul Mati Muda Dipelukan Janda.
Film bergenre komedi remaja tersebut mengantarkan mantan Putri Indonesia Pariwisata itu beradu akting dengan Ihsan Tarore, Shinta Bachir, dan Julia Robex.
BACA JUGA: Diprotes soal Steve, Ini Penjelasan Raline Shah
Seakan rindu akan dunia akting, Ayu pun memutuskan untuk terjun kembali ke dunia akting. Kali ini film bergenre horor.
"Pertimbanganya sich cuman satu, karena ini sesuatu yang baru buat aku,” ujar Ayu Pratiwi di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, kemarin.
BACA JUGA: Perjuangan Elvira Devinamira untuk Wanita Indonesia
Saat pertama kali terjun ke dunia acting, ia memang tidak pernah terlibat dalam film bergenre horor. Hampir sebagai film yang dimainkan adalah bergenre remaja, komedi, dan religi.
Seakan ingin menambah kemampuannya dan mengobati kerinduan ia pun menerima tawaran tersebut. ”Ini horor pertama buat aku, dan kemarin kan memang nggak sempat main film juga. Jadi sekalian pingin ngumpul sama teman-teman,” ceritanya.
BACA JUGA: Tip Sheryl Jaga Suara Tetap Mantab meski Sakit
Di film tersebut, Ayu berperan sebaga Novia yang beradu akting dengan dengan Afdal Yusman yang berperan sebagai suaminya. ”Di sini saya sebagai seorang ibu yang memiliki seorang anak,” jelasnya.
Ayu mengemukakan film ini menceritakan, sebuah keluarga kecil menempati rumah baru mereka di tepian kota yang sejuk. Mereka merasa sangat tenang sampai pada satu ketika sang ibu dikagetkan oleh sosok orang gila yang mengikutinya sampai ke kantornya dan berteriak menyuruh keluarganya keluar dari rumah itu.
Keluarga kecil yang terdiri dari ayah, Adrian (Afdhal Yusman) ibu, Novia (Isti Ayu Pratiwi), dan anak semata wayang mereka Dafa (Alejandro) cukup terganggu dengan peristiwa tersebut.
Di sisi lain Dafa mendapatkan teman imajinasi semenjak tinggal di rumah tersebut, dan kerap menyebutkan teman barunya berasal dari pohon besar yang berada tepat di depan rumah mereka.
Adrian merasa kesal dengan kejanggalan Dafa yang selalu nampak bermain dengan seseorang namun tidak nyata. Adrian dan Novia terkejut ketika Dafa menghilang tengan malam dan ditemukan di atas pohon besar tersebut.
Kejadian–kejadian ganjil terus berlanjut, dari kaburnya pengasuh Dafa karena ketakutan , sampai adik Novia, Numa (Anggbeen) mendapat teror yang menakutkan sejak tinggal di rumah tersebut.
Lewat film tersebut, Ayu pun berusaha tampil secara maksimal, tidak hanya karakter ia pun berjuang keras untuk mendapatkan chemistry dengan lawan mainya. ”Untungnya pemainnya sudah saling kenal, jadi kita mudah bangun chemistry,” tegasnya.
Selain alur cerita yang menarik, menurut Ayu, film tersebut tidak mengumbar keseksian tubuh. Oleh karenanya, ia tidak tidak berpikir dua kali menerima tawaran tersebut. Sebab selama berkarir di dunia akting, Ayu memang sangat selektif memilih peran. ”Ini bukan horor seksi dan itu pertimbangan saya juga,” tegasnya.
Ayu pun tidak menampik jika mendapat tawaran dengan genre yang sama. Namun semua itu dilihat dari alur ceritanya. ”Kenapa nggak? Tapi semua kan tegantung cerita,” pungkasnya. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sheryl: Kalau Nyanyi, Jangan Dirasakan Sakitnya
Redaktur : Tim Redaksi