Kata JK, Demokrasi Bisa Perangi ISIS

Kamis, 10 Desember 2015 – 17:09 WIB
ISIS. FOTO: AFP

jpnn.com - BALI - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak negara-negara di dunia mengembangkan demokrasi yang adil dalam ekonomi dan politik untuk mencegah munculnya gerakan radikalisme dan terorisme. Hal itu disampaikan JK, sapaan wapres, saat membuka kegiatan Bali Democracy Forum (BDF) VIII di Nusa Dua Hall, Bali, Kamis (10/12).

"ISIS dan Al Qaeda dulu adalah sumber dari terorisme dan radikalisme. Di Afganistan ada radikalisme dan muncul invasi karena demokrasinya tidak jalan," ujar JK di hadapan 250 perwakilan dari 86 negara peserta BDF VIII.

BACA JUGA: Kronologi Kriminalisasi Kajati Maluku yang Bikin Kejaksaan Gaduh

Dia juga mengatakan, kekerasan ekstrim dan radikalisme yang terjadi di beberapa negara disebabkan kurangnya perhatian pemimpin dan pemerintah terhadap aspirasi masyarakatnya. 

Hal ini telah menyebabkan maraknya ketidakadilan, kemiskinan, dan penguasaan salah satu kelompok besar terhadap minoritas. Ini dianggapnya sebagai cikal bakal konflik internal serta sumber kerentanan terhadap intervensi eksternal.
 
"Tidak ada demokrasi di dunia ini yang ditegakkan dengan kekerasan. Banyak yang mengajarkan pada kita seakan-akan demokrasi adalah agama yang harus ditegakkan dengan cara apa pun. Tidak begitu. Demokrasi harus dengan demokratis," tegasnya.

BACA JUGA: OC Kaligis Minta Divonis 3 Tahun

Jika demokrasi ekonomi dan politik berjalan baik di negara-negara berkembang, ia yakin tidak akan ada invasi dan muncul kelompok radikal. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Edan!!! Terima Suap Rp 40,9 Miliar dari Dua Perusahaan, Terkait Enam Proyek

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Kejagung Mencopot Kajati Maluku


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler