Kata Jumhur Suara PD Wajar dan Terukur

Kamis, 16 April 2009 – 19:15 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo), Moh Jumhur Hidayat, menilai wajar perolehan suara Partai Demokrat (PD) dalam pemilu legislatif 9 April 2009 lalu."Kenaikan drastis 300 persen suara Partai Demokrat dibanding pemilu legislatif tahun 2004 adalah wajar dan sangat terukur," kata Jumhur, dalam diskusi bertema "Fenomena Kemenangan Demokrat dan Harapan Terhadap Koalisi SBY", di press room DPR RI, Jakarta, Kamis (16/4).

Kenaikan tersebut sekaligus dipandang Jumhur sebagai bukti bahwa Presiden SBY berhasil menjalankan roda pemerintahan, sehingga perlu dilanjutkan lagi pada periode berikutnya.

Dijelaskannya, lonjakan suara PD belum sebanding dengan apa yang dihasilkan oleh PKS dalam Pemilu 2004 yang naik mencapai 600 persen"Saat Pemilu 1999, Partai Keadilan (PK) hanya mendapat suara sebesar 1,4 persen, dan pada Pemilu 2004 setelah berganti nama menjadi PKS berhasil mendapatkan 7,4 persen," ujarnya.

Jumhur yang juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu mengatakan, bahwa selain dukungan publik yang kuat kepada SBY, kemenangan tersebut juga merupakan hasil kerja keras nyata para kader PD, dan pemberitaan di media massa.

"Iklan Partai Demokrat yang menggalang opini masyarakat tentang keberhasilan SBY, menjadi citra positif bagi publik

BACA JUGA: DPD jangan Paksakan JK Capres

Wajar pula jika iklan itu direspon dengan cara positif, berupa dukungan untuk melanjutkan pemerintahan SBY," kata Jumhur.

Pada bagian lain, Jumhur mengharapkan agar kemenangan PD tidak disikapi secara ahistoris, hingga dapat merendahkan makna berdemokrasi di tanah air
Antara lain misalnya dengan upaya sebagian kalangan yang menolak hasil pemilu, yang bermuara pada terganjalnya SBY menuju pilpres.

"Akan lebih mendidik jika semua pihak berusaha mengedepankan sikap arif dan terus membangun dinamika politik yang positif buat rakyat," katanya.

Jumhur tidak menampik apabila Pemilu 2009 memiliki ketidaksempurnaan dan merugikan banyak pihak

BACA JUGA: PKB Sandingkan SBY-Ani

"Saya kira, SBY dan Partai Demokrat juga ikut dirugikan pada pelaksanaan pemilu yang tidak sempurna ini," tambahnya.

Sementara di tempat yang sama, anggota DPD dari Sulteng, M Ichsan Loulembah mengatakan bahwa di Pemilu 2009 ini hanya ada tiga partai yang secara sistematik dan modern berkampanye dengan menggunakan media massa, yakni PD, PKS dan Partai Gerindra.

PD dan Gerindra, dinilainya telah memanfaatkan media secara masif, dan sekarang keduanya telah menikmati hasilnya
Sementara PKS telah memaksimalkan inovasi dan kreativitasnya dalam memanfaatkan iklan untuk berkampanye.

Ditegaskannya pula, bahwa untuk cakupan wilayah pemilu di Indonesia yang seluas daratan Eropa, maka penggunaan media massa sangat efektif untuk mempengaruhi masyarakat dalam menjatuhkan pilihannya

BACA JUGA: Soal Puan, Prabowo Janjikan Pekan Depan

(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HNW Paling Pas Dampingi SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler