jpnn.com - JAKARTA- Bencana kabut asap yang menimpa Riau dan sekitarnya berimbas kepada terganggunya aktivitas belajar mengajar di sekolah. Ada ide agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyumbangkan air purifier (pembersih udara) ke sekolah-sekolah negeri agar siswa tidak terkena dampak asap saat belajar mengajar berlangsung. Hanya saja niat ini diurungkan, karena ternyata air purifier tidak cocok dipakai di sekolah-sekolah.
"Awalnya ada ide menyumbangkan air purifier untuk sekolah-sekolah kita di Riau. Namun setelah dilihat kondisi sekolahnya tidak memungkinkan untuk penggunaan air purifier," jelas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Hamid Muhammad dalam acara coffe morning di Kantor Kemdikbud, Kamis (15/10).
BACA JUGA: PKB Anggap Partai Idaman Bukan Ancaman
Dia menyebutkan, struktur bangunan sekolahnya tidak memungkinkan karena banyak yang berlubang. Bila air purifier dipakai, tidak bisa membersihkan udara karena asap tetap masuk.
Saat ini, lanjut Hamid, kondisi di Riau sudah membaik. Dari laporan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, seluruh siswa SD sampai SMA/SMK sudah masuk sekolah kembali. Bahkan di beberapa wilayah tidak pakai masker lagi.
BACA JUGA: Jokowi Seharusnya Minta Maaf ke Soekarno, Ini Alasannya
"Sudah membaik kondisinya sekarang di Riau. Indeks pencemaran udaranya sudah di bawah 100 sehingga penggunaan masker tidak perlu lagi," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Menteri Tjahjo: Deteksi Dini Potensi Konflik Lewat Forkomda Tingkat Kecamatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulusan Terbaik TNI AD Pimpin Misi PBB di Lebanon
Redaktur : Tim Redaksi