jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Panji Anugrah menyebut para menteri di Kabinet Kerja yang terkena reshuffle tengah bernasib sial. Pasalnya, kesan yang muncul semua ketidakberesan pemerintahan saat ini dilimpahkan kepada mereka.
"Reshuffle ini kesannya menjadi pengalihan tanggung jawab pemerintahan kepada para menteri yang dicopot. Opini yang berkembang, enam menteri dimaksud itu yang harus bertangung jawab terhadap kondisi yang makin buruk ini. Padahal dalam sistem presidensial, orang yang paling bertanggung jawab adalah presiden,” kata Panji saat dihubungi, Kamis (13/8).
BACA JUGA: Dua Alasan Mas Gatot Ogah Diperiksa Kejagung
Menurutnya, Presiden Joko Widodo sebenarnya memiliki kesamaan dengan pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono dalam melakukan reshuffle. Keduanya sama-sama menimpakan persoalan kepada para menterinya.
"Sama-sama mengalihkan isu dan tanggung jawab kepada menterinya atas tidak efektifnya pemerintahan. SBY dan Jokowi cenderung menyalahkan para pembantunya. Beda dengan Presiden Gus Dur, reshuffle terang-terangan untuk merampingkan kabinet," ulas Panji.
BACA JUGA: Jubir Kejaksaan Agung Dipercaya Jabat Kajati DIJ
Karenanya ia menilai reshuffle kali ini bukan didasarkan pada kinerja menteri, tetapi tergantung pada kekuatan backing politik untuk bisa bertahan di kabinet. Panji lantas menyinggung kinerja Puan Maharani sebagai menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan yang sebenarnya jeblok.
"Puan Maharani karena backing politiknya kuat, maka lolos dari ancaman pencopotan. Padahal survei Cyrus Network mengungkap kepuasan masyarakat terhadap kinerja Puan rendah,” ujar Panji.
BACA JUGA: Rizal Ramli: Presiden Bilang Itu, Saya Lemes...
Selain itu Panji juga menyebut Puan diuntungkan karena menteri di bawah koordinasinya memiliki kinerja yang lumayan baik. “Seperti menteri sosial dan menteri kesehatan. Publik tidak tahu apakah kinerja menteri sosial itu karena koordinasi yang baik dengan menkonya atau tidak. Tapi Puan mendapatkan imbas yang baik," tegasnya.
Panji lantas mengomentari pencopotan Andrinof Chaniago dari posisi menteri perencanaan pembangunan nasional merangkap kepala Bappenas. Menurut Panji, kinerja Andrinof sebagai perencana pembangunan tak bisa dibandingkan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang moncer di media.
“Kementerian PPN/Bapenas itu kerjanya on paper, tidak kelihatan, berbeda dengan Susi yang bisa meledakkan kapal. Hasil kerja menteri Bapenas itu berupa pemikiran yang tidak bisa dilihat langsung dan perlu waktu untuk membuktikan kinerjanya. Orang seperti ini yang juga rentan," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Dubes Burhan Terharu, Almarhum Ayah-Ibunya Dapat Tanda Kehormatan
Redaktur : Tim Redaksi