jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan Jakarta tidak dipersiapkan menjadi ibu kota negara.
Berdasarkan kajian sejarah ada tiga lokasi yang sempat disurvei untuk dijadikan ibu kota yakni Bandung, Malang, dan Surabaya.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Sesalkan Pernyataan Edy Mulyadi, Begini Katanya, Simak
"Jadi saya baca sebenarnya di zaman kolonial Batavia itu tidak cocok jadi ibu kota. Saat ada pandemi namanya malaria yang mati itu ribuan jadi diputuskanlah oleh pemerintah kolonial memindahkan ibu kota di survei di tiga lokasi Malang, Surabaya, Bandung, yang dipilih adalah Bandung dengan segala perhitungan," kata Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Rabu.
Rencana pemerintahan kolonial saat itu memindahkan ibu kota ke Bandung terbukti dengan mulai berpindahnya kantor pemerintahan hingga markas militer.
BACA JUGA: Riko Silalahi Akan Dijebloskan ke Nusakambangan
"Pindahlah semua militer di Indonesia ngumpulnya di Bandung dan Cimahi. Pindahlah Kementerian Perhubungan, makanya PT KAI sampai sekarang kantor pusatnya di Bandung pindahlah Kementerian ESDM makanya ada museum geologi," kata dia.
"Akan tetapi Jepang keburu datang. Terputuslah ibu kota negara versi pemerintah kolonial itu oleh takdir sejarah. Jadi, Jakarta itu tidak pernah di desain sebagai ibu kota," lanjut Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Mata 58 Napi Ditutup Lakban, Dikawal Brimob Bersenjata, Lalu Dijebloskan ke Nusakambangan
Dia mengatakan pada intinya pemerintah Indonesia belum punya ibu kota yang secara fundamental mewakili nilai kebangsaan.
Akibatnya, Jakarta berkembang menjadi mesin ekonomi dominan dan mengambil banyak peran sangat besar.
"Republik ini sebelumnya tidak pernah punya sejarah mendesain ibu kotanya yang benar fundamental dan mewakili semua nilai kebangsaan, itu belum pernah ada di Jakarta. Akibatnya apa Jakarta mengambil semua peran sebagai kota bisnis, kota pemerintahan, kota pendidikan," kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan karena terlalu vital roda pemerintahan dan ekonomi bertumpu di Jakarta sehingga segala bentuk gejolak di Jakarta bisa beresiko melumpuhkan aktivitas keduanya dengan mudah.
"Oleh karena itu ada yang nanya melumpuhkan Jakarta mah oleh sebuah demo politik ekonomi," kata Ridwan Kamil.
Terkait soal rencana kepindahan ibu kota negara, Ridwan Kamil menilai usulan itu sudah datang sejak zaman Presiden Soekarno.
"Saat itu Bung Karno menghitung Kalimantan jadi ide ini sudah datang lama. Cuma Bung Karno memilihnya Palangkaraya," kata dia.
"Di mana di Kalimantan tidak ada gunung berapi jauh dari laut sehingga pada teori pertahanan kalau ada negara nyerang dari laut pasti jauh kira-kira akhirnya diputuskan sekarang mungkin ada pertimbangan lain," lanjut Ridwan Kamil. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti