Kata yang Paling Sering Diucapkan Prabowo dalam Debat Ketiga Capres

Senin, 08 Januari 2024 – 10:02 WIB
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tercatat paling banyak mengucapkan kata 'pertahanan' sepanjang debat ketiga capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1).

Sepanjang debat, ANTARA mencatat Prabowo menyebutkan kata 'pertahanan' sebanyak 18 kali.

BACA JUGA: Debat Ketiga Capres, Prabowo: Saya, kok, Banyak Setuju dengan Pak Ganjar

Kemudian, "alutsista" atau alat utama sistem pertahanan menjadi kata kedua yang paling sering diucapkan menteri pertahanan itu dalam debat, yakni sebanyak 10 kali; disusul frasa "negara-negara selatan" yang dia sebut enam kali.

Prabowo, yang berpasangan dengan cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024, juga tercatat menyebut sebanyak tiga kali kata "hilirisasi", di mana kata itu juga menjadi kata yang paling sering disebut Gibran saat Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024.

BACA JUGA: Di Debat Ketiga, Ganjar Tegaskan Komitmen Terus Bela Palestina

Selain itu, terdapat pula kata-kata lain terkait isu-isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri; namun hanya terucap di bawah lima kali.

Saat menyampaikan visi, misi, dan program kerja dalam debat, Prabowo menegaskan bahwa pertahanan penting untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

BACA JUGA: Debat Ketiga Capres, Prabowo Singgung ada Kontestan yang Asal Bicara

"Kita kembali kepada dasar tujuan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar kita, dalam pembukaan Undang-Undang 1945 tercantum sangat tegas bahwa tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Jadi, fungsi dari negara yang pertama adalah melindungi, berarti pertahanan," tutur Prabowo.

Dalam sesi debat itu, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kompak mengkritik kebijakan pembelian alutsista bekas oleh Kemhan di bawah kepemimpinan Prabowo.

Anies dan Ganjar menilai kebijakan itu berisiko terhadap pertahanan Indonesia serta keselamatan prajurit sebagai pengawak alutsista.

Menurut Prabowo, pembelian alutsista tidak bisa dilihat dari baru atau bekasnya, tetapi dari masa pakainya; misalnya, jam terbang (flying hour) untuk pesawat.

Dalam debat, Prabowo juga menjawab tudingan Anies soal utang negara yang tidak produktif, salah satunya untuk membeli alutsista bekas.

Menurut Prabowo, apa yang disampaikan Anies soal alutsista bekas menyesatkan dan tidak pantas disampaikan oleh seorang profesor. Sebab, kata Prabowo, alutsista bekas yang ada di Indonesia masih berusia muda.

"Jadi, barang-barang bekas itu, menurut saya, menyesatkan rakyat. Itu tidak pantas seorang profesor ngomong begitu, karena dalam pertahanan hampir 50 persen alat-alat di mana pun adalah bekas, tapi usianya masih muda," ucap Prabowo.

Dalam kesempatan itu, kata "pertahanan" juga cukup sering diucapkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo meski tidak sesering Prabowo. Tercatat, Anies mengucapkan "pertahanan" sebanyak sembilan kali dan Ganjar 10 kali.

Dalam debat ketiga capres-cawapres itu, Prabowo juga menyinggung soal "negara-negara selatan", di mana Indonesia kini telah menjadi panutan bagi negara-negara di wilayah selatan.

"Kita sekarang pun sudah jadi panutan bagi banyak negara di Afrika, begitu banyak negara di Afrika sekarang melihat ke kita, datang, minta dan belajar dari kita karena kita dianggap negara selatan yang cukup berhasil," ujarnya.

KPU telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.(antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler