Katanya Hampir Meninggal, Tersangka Malah Kabur dari RS

Jumat, 26 Januari 2018 – 16:48 WIB
Ilustrasi borgol. Foto: AFP

jpnn.com, SURABAYA - Belum rampung polisi mengusut kecelakaan karambol yang melibatkan 11 kendaraan di Wiyung, Surabaya, pada Selasa (23/1).

Tugas mereka bertambah lagi. Sanusi, salah satu tersangka, kabur Rabu (24/1).

BACA JUGA: Polri Gunakan Cara Baru Memburu Buronan

Pasca kecelakaan, Sanusi yang sempat dikeroyok massa dibawa ke RS Bhakti Dharma Husada, Benowo, untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, rekannya, Dovir, ditahan di Mapolsek Wiyung. Namun, Sanusi berhasil mengelabui petugas rumah sakit dan melarikan diri.

Petugas telah melakukan sejumlah upaya untuk mencarinya, tapi belum berhasil.

Kapolsek Wiyung Kompol M. Rasyad Abdul Muid mengatakan, setelah insiden kecelakaan karambol itu, Sanusi dilarikan ke RS Wijaya, Wiyung.

Setelah memeriksa keadaan Sanusi, dokter menyarankan petugas untuk membawanya ke RS Bhakti Dharma Husada.

Sebab, kondisi Sanusi saat itu parah. ''Hidungnya patah dan dia mau meninggal," terangnya.

Sanusi kemudian dipindah ke RS Bhakti Dharma Husada oleh petugas pada Selasa (23/1) pukul 22.00. Petugas memasrahkan Sanusi kepada pihak rumah sakit.

Pada Rabu petugas menerima laporan mengejutkan. Sanusi telah dibawa pulang oleh oknum yang mengaku sebagai keluarganya.

"Saya tidak tahu mengapa pihak rumah sakit mengizinkan pulang. Sampai sekarang, kami belum mengetahui posisi pastinya di mana," lanjut mantan Kapolsek Simokerto tersebut.

Rasyad juga menyayangkan sikap pihak rumah sakit. Sebab, identitas oknum yang membawa kabur Sanusi hingga kini masih gelap.

Pasca kejadian itu, petugas langsung menuju sejumlah alamat di Surabaya dan Madura.

Petugas mendapat informasi dari Dovir tentang tempat tinggal Sanusi dan lokasi yang sering dikunjungi.

Namun, upaya itu juga belum membuahkan hasil. "Keluarganya bilang tidak tahu Sanusi ada di mana," lanjut ayah tiga anak tersebut.

Rasyad menambahkan, kasus itu merupakan kasus kecelakaan lalu lintas.

Namun, karena ditemukan narkoba, sajam, dan cukrik di dalam mobil, kasus tersebut hingga kini diselidiki.

Kejadian itu bermula di kawasan Lidah Wetan. Grand Livina yang dinaiki Sanusi dan Dovir menyerempet sejumlah kendaraan.

Mereka kemudian berupaya kabur ke arah timur. Hingga akhirnya, mobil menabrak 11 kendaraan di Jalan Raya Wiyung.

Menurut Rasyad, hasil tes urine terhadap Dovir ternyata positif. Kepada petugas, Dovir mengatakan baru sekali menggunakan narkoba.

"Penyidikan kasus ini akan terus kami kembangkan," tutur pria asal Sampang tersebut. (jos/c7/jan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler