Katanya Pengin Khusyuk Ibadah, Duh…Ternyata

Senin, 29 Mei 2017 – 04:40 WIB
Bunuh diri. Ilustrasi Foto: dok.JPG

jpnn.com, BANJARMASIN - Andre Aggryan Nor, 22, warga binaan di Lapas Khusus Anak (LPKA) Klas IA Martapura, Banjarmasin, kalsel, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Terpidana kasus pemerkosaan tersebut ditemukan tewas tergantung dengan kain sarung di atas plafon Ruang Isolasi Sabtu (27/5) sekitar pukul 16.30 Wita.

BACA JUGA: Kisah Gatot Brajamusti dan Penyelundup Sabu yang Kini Mualaf

Kalapas Tri Saptono Sambudji mengatakan, sebelum ditemukan tewas Andre tak menunjukkan perilaku yang aneh.

Hanya saja, di hari itu tiba-tiba dia meminta dipindahkan ke sel isolasi dengan alasan ingin khusyuk beribadah selama bulan Ramadan.

BACA JUGA: Oh, Siti! Begitulah Cinta, Deritanya Tiada Akhir

"Jadi sekitar pukul 14.00 Wita, dia kami pindah ke ruang isolasi sesuai permintaannya," katanya.

Usai dipindah, petugas blok kemudian melakukan pengecekan rutin sekitar pukul 14.30 Wita. Saat itu, Andre masih terlihat tenang di sel khusus tersebut.

BACA JUGA: Oh, Jasad Tergantung di Pohon Mangga Itu Fahmi, Ada Surat Wasiat

"Namun saat petugas kembali ke sel sekira pukul 16.30 Wita untuk memanggilnya guna melaksanakan Salat Asar, dia sudah tidak ada," tambah Tri.

Melihat sel isolasi kosong petugas jaga kemudian melapor ke komandan jaga. Karena dia menduga Andre kabur dari tahanan.

"Usai mendapat laporan, komandan jaga dan petugas kemudian melakukan pengecekan dengan cara membuka kamar sel," ungkapnya.

Saat petugas melakukan pengecekan, mereka melihat ada lubang sebesar badan orang dewasa di plafon kamar. Lalu, petugas berinisiatif untuk naik ke plafon melewati lubang tersebut.

"Ternyata petugas menemukan Andre sudah tergantung, masih menggunakan baju koko. Sementara lehernya terjerat sarung," ujar Tri.

Pihaknya kemudian menghubungi Polres Banjar untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Polisi kemudian datang dan membawa mayat ke RSUD Ratu Zalecha untuk divisum.

Hingga kini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan Andre bunuh diri. Namun berdasarkan informasi yang digali pihak Lapas, Andre yang baru menjalani masa tahanan selama tujuh bulan itu mengakhiri hidupnya karena merasa tidak sanggup menjalani hukuman selama delapan tahun penjara. "Mungkin dia tidak terbiasa hidup di penjara," ungkap Tri.

Dia mengatakan, keyakinan itu didapatkan karena di dalam sel ditemukan kertas karton bertuliskan ketidakpuasan menjalani hukuman delapan tahun penjara yang diduga ditulis oleh Andre.

"Angka delapan di karton itu besar, kemudian ada juga tulisan nama-nama orangtua dan keluarga Andre. Dia minta maaf kepada nama-nama itu," katanya.

Selain depresi, sebelumnya Andre juga diduga bunuh diri karena terlilit utang. Sebab, belum lamai ini dia mengirim surat ke ibunya meminta untuk melunasi utangnya.

Akan tetapi, surat itu belum bisa dipastikan tulisannya Andre. Karena, ibu korban menduga surat dibuat oleh orang lain. "Jadi belum pasti dia bunuh diri karena utang," ujar Tri.

Tri menuturkan, sebelumnya belum pernah ada warga binaan yang bunuh diri. "Ini yang pertama, biasanya Napi meninggal karena sakit. Itu pun meninggalnya di rumah sakit," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Budi Prasetyo belum bisa memastikan jika korban tewas karena bunuh diri. Namun berdasarkan bukti awal memang mengarah ke situ.

"Dilihat dari kondisinya memang bunuh diri, tapi untuk memastikannya kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya. (ris/ay/ran)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hiii... Ada Pria Gantung Diri di Pohon Mangga


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler