Kaum Pria di AS Diuntungkan Pernikahan

Rabu, 20 Januari 2010 – 09:10 WIB
Foto : Flickr.com
NEW YORK – Anda seorang lelaki yang pernah mendapat nasehat bahwa pernikahan bakal melapangkan rejeki? Ternyata ada sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan bahwa mayoritas laki-laki terdongkrak secara ekonomi setelah menikah.

Setidaknya itulah hasil penelitian Pew Research Center (PRC) yang dirilis kemarinSecara historis, sebenarya pernikahan merupakan jalan paling pasti bagi seorang perempuan untuk mendapat keamanan secara finansial

BACA JUGA: Iran Tinjau Ulang Kerjasamanya

Namun kini, berdasarkan penelitian itu justru banyak kaum laki-laki di negeri Paman Sam itu yang menikmati lonjakan ekonomi setelah terikat simpul pernikahan.

Seperti diberitakan Associated Press, hasil riset PRC itu mencerminkan pertumbuhan yang luar biasa pada istri yang bekerja di atas usia 40 tahun, yang tak lain merupakan sebuah masa dimana perempuan Amerika melampaui kaum laki-lakinya baik dalam hal tingkat pendidikan maupun pertumbuhan pendapatan.

Dibandingkan kaum pria AS pada era 1970an, saat ini lebih banyak laki-laki AS yang menikahi seorang perempuan dengan tingkat pendidikan dan pendapatan lebih tinggi, serta makin banyak perempuan menikahi laki-laki yang tingkat pendidikan dan pendapatannya lebih rendah.

Dari perspektif ekonomi, kecenderungan ini telah memberikan andil pada pembalikan peran gender yang diperoleh dari pernikahan," tulis peneliti PRC, Richard Fry and D'Vera Cohn dalam laporan hasil risetnya.

Dibeberkan, pada masa lalu ketika istri yang bekerja reatif sedikit, pernikahan justry meningkatkan status perempuan lebih dari laki-laki
Namun pada dekade-dekade ini, keuntungan akibat pernikahan lebih besar diperoleh kaum laki-laki.

Barometer yang bisa digunakan untuk melihat trend itu adalah tingkat rata-rata pendapatan setiap rumah tangga, yang dalam kurun waktu 1970-2007 naik hingga 60 persen untuk golongan laki-laki menikah, perempuan menikah dan perempuan lejang

BACA JUGA: Korupsi, Hakim Senior Divonis Seumur Hidup

Namun hanya 16 persen laki-laki tak menikah yang bertambah pendapatannya.

Penelitian itu difokuskan pada kaum laki-laki dan perempuan AS berusia 30-44 tahun
Laporan PRC itu mencatat bahwa saat ini semakin banyak perempuan AS yang meraih jenjang sarjana dalam kelompok umur tersebut

BACA JUGA: Cadbury Akhirnya Setuju Diambil-alih Kraft



Di tahun 1970, berdasarkan sebuah laporan sebanyak 28 persen istri dalam kelompok umur itu memiliki suami dengan jenjang pendidikan lebih tinggiSedangkan 20 persen lainnya memiliki suami dengan derajat pendidikan lebih rendah

Namun pada 2007, pola ini telah terbalik, dimana istri yang bersuami dengan jenjang pendidikan lebih tinggi hanya 19 persen, sementara istri yang suaminya berjenjang pendidikan lebih rendah sebanyak 28 persen

Di tahun 1970-an, hanya 4 persen suami yang beristri dengan penghasilan lebih tinggiNamun dibandingkan 2007, jumlah itu melonjak hingga 22 persenSedangkan untuk tingkat penghasilan kaum perempuan, tumbuh 44 persen, sementara kaumpria AS hanya meningkat 6 persen

Hanya saja, kesenjangan jender tetap adaBerdasarkan hasil Biro Sensus pada 2009, perempuan yang memiliki pekerjaan penuh mendapat gaji setara dengan 77,9 persen dari gaji yang diterima laki-lakiSementara pada tahun 1970-an, jumlah gaji yang diterima perempuan hanya 52 persen dari gaji kaum pria.

"Keuntungannya, kaum perempuan semakin punya peluang untuk mendapat kesempatan samaNamun kesenjangan tetap saja belum berakhir," ujar Cohn dalam wawancara per telpon dengan Associated Press

Namun para peneliti di PRC juga mencatat bahwa kemerosotan ekonomi telah memperkuat kecenderungan pembalikan jender, di mana laki-laki lebih sering kehilangan pekerjaan ketimbang perempuan.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran Ancam Lakukan Balas Dendam


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler