PINGGIR--Kawanan gajah liar ditaksir berjumlah sekitar sepuluh ekor dilaporkan telah memasuki peladangan penduduk di kawasan Kecamatan Pinggir sejak Jumat (18/1) pekan lepas. Keberadaan satwa bertubuh tambun itu tentu saja membuat cemas warga setempat.
Tak hanya mengkhawatirkan tanaman mereka bakal dilumat habis oleh hewan besar itu, warga setempat pun merasa sangat waswas. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan gajah-gajah itu bakal mengamuk lalu merusak rumah atau malah mencederai warga setempat.
Warga Desa Pinggir, Nanang A, Minggu (20/1) mengaku sejak masuknya kawanan gajah itu, warga setempat terpaksa berjaga-jaga agar "Sang Datuk" tidak menghancurkan pokok sawit, karet, atau tanaman palawija mereka. Agar gajah itu tak masuk dan merusak kebun penduduk, kata Nanang, beberapa warga harus begadang. Untuk mengusir gajah-gajah itu, mereka meletuskan mercon dan kembang api serta membuat api unggun, imbuhnya.
Meskipun warga sudah berupaya mengusir satwa dilindungi itu, menurut Nanang kawanan gajah tersebut hanya sedikit menjauh. Mereka berarak mendekati kawasan belukar dalam kawasan Kelurahan Balairaja. Namun sewaktu-waktu binatang berbelalai panjang itu bisa saja balik lalu memakan tanaman penduduk. Kekhawatiran seperti itu masuk akal. Pasalnya, habitat tempat mencari makan bagi satwa yang di ambang kepunahan tersebut sudah tak ada lagi.
Beberapa waktu sebelumnya, ucap Nanang lagi, kawanan gajah ini dilaporkan telah pula merusak tanaman untuk praktek siswa di SMKN 1 Pertanian Kecamatan Pinggir yang terletak di Jalan Bengkalis Indah Kelurahan Balairaja. Akibatnya, siswa tak bisa praktek lagi menggunakan bibit tanaman yang telah dipiuh kawanan gajah tersebut. "Kita berharap, pihak terkait proaktif turun tangan untuk meminimalisir dampak konflik antara gajah dengan petani dan warga setempat," ucap Nanang penuh harap.
Terkait hal itu, Humas BBKSDA Provinsi Riau, Muhammad Zanir Ahad (20/1) kemarin mengaku bahwa dirinya belum mendapat kabar tentang aktivitas gajah liar di perbatasan Kelurahan Balairaja dan Desa Pinggir itu. Meski begitu, Zanir minta warga untuk sementara waktu tidak beraktivitas di kawasan yang menjadi lintasan gajah liar tersebut. Dia juga minta semua pihak arif dan tidak membuat reaksi berlebihan terhadap satwa dilindungi itu.(sda)
Tak hanya mengkhawatirkan tanaman mereka bakal dilumat habis oleh hewan besar itu, warga setempat pun merasa sangat waswas. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan gajah-gajah itu bakal mengamuk lalu merusak rumah atau malah mencederai warga setempat.
Warga Desa Pinggir, Nanang A, Minggu (20/1) mengaku sejak masuknya kawanan gajah itu, warga setempat terpaksa berjaga-jaga agar "Sang Datuk" tidak menghancurkan pokok sawit, karet, atau tanaman palawija mereka. Agar gajah itu tak masuk dan merusak kebun penduduk, kata Nanang, beberapa warga harus begadang. Untuk mengusir gajah-gajah itu, mereka meletuskan mercon dan kembang api serta membuat api unggun, imbuhnya.
Meskipun warga sudah berupaya mengusir satwa dilindungi itu, menurut Nanang kawanan gajah tersebut hanya sedikit menjauh. Mereka berarak mendekati kawasan belukar dalam kawasan Kelurahan Balairaja. Namun sewaktu-waktu binatang berbelalai panjang itu bisa saja balik lalu memakan tanaman penduduk. Kekhawatiran seperti itu masuk akal. Pasalnya, habitat tempat mencari makan bagi satwa yang di ambang kepunahan tersebut sudah tak ada lagi.
Beberapa waktu sebelumnya, ucap Nanang lagi, kawanan gajah ini dilaporkan telah pula merusak tanaman untuk praktek siswa di SMKN 1 Pertanian Kecamatan Pinggir yang terletak di Jalan Bengkalis Indah Kelurahan Balairaja. Akibatnya, siswa tak bisa praktek lagi menggunakan bibit tanaman yang telah dipiuh kawanan gajah tersebut. "Kita berharap, pihak terkait proaktif turun tangan untuk meminimalisir dampak konflik antara gajah dengan petani dan warga setempat," ucap Nanang penuh harap.
Terkait hal itu, Humas BBKSDA Provinsi Riau, Muhammad Zanir Ahad (20/1) kemarin mengaku bahwa dirinya belum mendapat kabar tentang aktivitas gajah liar di perbatasan Kelurahan Balairaja dan Desa Pinggir itu. Meski begitu, Zanir minta warga untuk sementara waktu tidak beraktivitas di kawasan yang menjadi lintasan gajah liar tersebut. Dia juga minta semua pihak arif dan tidak membuat reaksi berlebihan terhadap satwa dilindungi itu.(sda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Kecamatan 24 Desa Diterjang Banjir
Redaktur : Tim Redaksi