Dengan reputasi senang berpergian dan berbelanja, turis asal China adalah salah satu target pariwisata terbesar dunia.
Pemerintah dan pelaku bisnis di Kawasan Australia atau Northern Territory, mencoba memfokuskan kembali kampanye pariwisata khusunya bagi pasar internasional.
BACA JUGA: Resep Pekan Ini: Risotto Lemon Panggang Isi Keju
Salah satunya adalah dengan menargetkan pariwisata di kawasan tersebut bagi warga China, terutama kelas menengah ke atas, dengan tujuan dapat membantu meningkatkan perekonomian Kawasan Australia Utara yang sedang mengalami keterlambatan.
John Xu, dari Tourism Northern Territory, atau setara dengan dinas pariwisata di China, mengatakan pemerintah ingin melipatgandakan jumlah wisatawan China dalam empat tahun tahun ke depan.
BACA JUGA: Bola Api Misterius Terlihat di langit Pilbarra Australia Barat
"Kawasan Australia Utara menarik 14.000 wisatawan China per tahun. Untuk visi pariwisata di tahun 2020 pemerintah ingin tingkatkan kerja sama agar jumlah wisatawan ini bertambah menjadi 30.000 per tahun," ujar Xu.
Industri pariwisata di Kawasan Australia Utara menyumbangkan lapangan kerja terbesar. Sayangnya data dari dinas pariwisata setempat mencatat adanya penurunan jumlah wisatawan, terutama dari luar Australia. Penurunan jumlah turis ini pun cukup stabil selama 15 tahun terakhir.
BACA JUGA: Memancing di Bebatuan Wajib Gunakan Jaket Pelampung
Daryl Guppy, presiden Australia China Business Council, mengatakan dengan menargetkan pangsa pasar yang lebih spesifik, seperti kelas menengah ke atas, adalah pendekatan yang sangat baik.
"Apa yang sekarang kita lihat adalah turis menengah ke atas. Mereka membelanjakan uang mereka dalam jumlah besar, meski volumenya rendah. Mereka mencari pengalaman unik yang bisa dibanggakan saat kembali ke rumah, dengan mengatakan "saya pernah kesini, kamu belum, bukan?"', jelas Guppy.
Secara keseluruhan, sektor pariwisata di Australia sudah seperti industri pertambangan. Turis asal China telah membantu mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata.
Kawasan Australia Utara sepertinya kini mulai pulih dari dari kesulitan ekonomi akibat hasil pertambangannya.
Turis asal China saat mengunjungi Kakadu National Park. Foto: ABC News, Nadia Daly.
Deng Guilling, seorang turis dan investor asal China yang baru-baru ini berkunjung ke Kawasan Australia Utara mengatakan keunikan yang dimiliki kawasan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa tujuan tersebut menarik untuk didatangi.
"Saat ini turis-turis China berasal dari kota-kota besar yang kaya, sehingga memiliki harapan yang tinggi, terutama untuk ekowisata," ujar Guilling.
Begitu juga di kalangan pemilik bisnis di kawasan ini. Salah satunya Lisa Goodhand, yang semakin gencar mempromosikan penginapannya bagi turis asal China.
Dalam pemasarannya pun, Lisa menggunakan bahasa China.
"Bagi Darwin, membidik wisatawan asal China masih merupakan hal yang baru jadi kita masih dalam tahap permulaan, tentunya ini menjadi saat yang menyenangkan," ujar Lisa.
"Turis dari kelas menengah ke atas tentunya mencari pengalaman yang unik. Mereka punya pengalaman dalam berpergian, cukup berkelas sebagai turis internasional, dan kini sedang mencari peluang unik."
Menurutnya, target untuk membidik turis kelas menengah ke atas asal China bisa terwujud, jika pemerintah negara bagian Northern Teritorry meningkatkan infrastuktur. Salah satunya adalah penerbangan langsung dari kota-kota China ke Darwin.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Yang Terjadi Pada Vagina Dan Vulva Ketika Perempuan Menua?