KARAWANG – Menjelang kenaikan harga Bakar Minyak (BBM) pada 1 April mendatang, aparatur pemerintah desa kian mewaspadai kemungkinan adanya oknum penimbun BBM yang akan merugikan masyarakat. Khususnya di wilayah pesisir laut yang dikhawatirkan rentan terjadinya tindak penimbunan.
Syarifuddin, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya mengatakan, wilayah pesisir pantai sangat rawan untuk dijadikan transaksi dan tindakan penimbunan BBM.
“Karena bagaimanapun banyak kegiatan pencarian ikan dilaut yang membutuhkan bahan bakar sangat banyak. Sehingga praktek-praktek penimbunan guna mencarik keuntungan menjelang kenaikan harga BBM sangat rentan terjadi.” Kata Syarifuddin kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN).
Ditambahkannya, faktor geografis dan kebutuhan akan bahan bakar perahu semakin membuat rawan kemungkinan terjadinya penimbunan. ”Desa-desa pesisir pantai ini kan rata-rata jauh dari control pihak-pihak keamanan dan penegak hukum. Oleh karena itu kita selaku masyarakat dan jajaran pemerintah Desa Sedari akan ikut serta mengawasi setiap upaya atau tindakan penimbunan bahan bakar minyak tersebut,” tegasnya.
Dia pun menghimbau masyarakat yang mengetahui atau mencurigai adanya oknum-oknum tertentu yang ingin melakukan tindakan melawan hukum agar segera melaporkannya kepada pihak yang berwajib.(fhm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Miskin Cuma Bisa Bingung
Redaktur : Tim Redaksi