KARAWANG-Kenaikan harga BBM selalu menjadi khawatiran masyarakat banyak. Akibat kondisi ini, tak jarang masyarakat miskin menjadi lebih miskin. Masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan pun harus dibingungkan dengan kenaikan BBM yang selalu diikuti kenaikan harga bahan makanan pokok.
Dari kekhawatiran masyarkat tersebut ternyata Darsih (65) kali ini selaku masyarakat Jayakerta mengungkapkan perasaan kekhawatiranya kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN), saat ditemui di Kantor Pos Rengasdengklok.
Baginya, diusianya yang sudah tua tidak mungkin lagi bisa mencari kebutuhan hidup secara maksimal. Saat ini pun dirinya masih tetap kesusahan mencari kebutuhan hidup. Apalagi dengan adanya rencana kenaikan harga BBM yang menurutnya akan menambah beban dirinya.
“Kendati kenaikan BBM belum diberlakukan, saya sebagai masyarakat miskin jadi pusing, karena bahan-bahan kebutuhan hidup sudah lebih awal naik harganya. Apalagi kondisi keluarga saya yang serba kekurangan, ditambah lagi dengan usia yang sudah tua,” ungkapnya.
Menurutnya, seharusnya pemerintah lebih jeli dan melirik terhadap masyarakat yang tidak mampu dengan hidup yang tidak menentu. Di lokasi berbeda, Marni, salah seorang pedagang kue di Rengasdengklok juga mengatakan, dengan pendapatan sebagi penjual kue tentunya sudah bisa terbayang oleh pemerintah.
“Ditambah lagi dengan bahan-bahan yang harganya sudah naik lebih dulu, membuat saya jadi bingung memikirkan kondisi ke depan. Ditambah dengan biaya sekolah anak yang tidak gratis,” tandasnya.Rakyat Miskin Cuma Bisa Bingung
KARAWANG-Kenaikan harga BBM selalu menjadi khawatiran masyarakat banyak. Akibat kondisi ini, tak jarang masyarakat miskin menjadi lebih miskin. Masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan pun harus dibingungkan dengan kenaikan BBM yang selalu diikuti kenaikan harga bahan makanan pokok.
Dari kekhawatiran masyarkat tersebut ternyata Darsih (65) kali ini selaku masyarakat Jayakerta mengungkapkan perasaan kekhawatiranya kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN), saat ditemui di Kantor Pos Rengasdengklok.
Baginya, diusianya yang sudah tua tidak mungkin lagi bisa mencari kebutuhan hidup secara maksimal. Saat ini pun dirinya masih tetap kesusahan mencari kebutuhan hidup. Apalagi dengan adanya rencana kenaikan harga BBM yang menurutnya akan menambah beban dirinya.
“Kendati kenaikan BBM belum diberlakukan, saya sebagai masyarakat miskin jadi pusing, karena bahan-bahan kebutuhan hidup sudah lebih awal naik harganya. Apalagi kondisi keluarga saya yang serba kekurangan, ditambah lagi dengan usia yang sudah tua,” ungkapnya.
Menurutnya, seharusnya pemerintah lebih jeli dan melirik terhadap masyarakat yang tidak mampu dengan hidup yang tidak menentu. Di lokasi berbeda, Marni, salah seorang pedagang kue di Rengasdengklok juga mengatakan, dengan pendapatan sebagi penjual kue tentunya sudah bisa terbayang oleh pemerintah.
“Ditambah lagi dengan bahan-bahan yang harganya sudah naik lebih dulu, membuat saya jadi bingung memikirkan kondisi ke depan. Ditambah dengan biaya sekolah anak yang tidak gratis,” tandasnya. (idr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Minta Dinas Hadapi Tomcat
Redaktur : Tim Redaksi