jpnn.com, BANJARMASIN - Asisten Pelatih Sriwijaya FC, Keith Kayamba Gumbs, harus menerima kado pahit di hari jadinya yang ke 44, Senin (11/9).
Sehari sebelum hari jadinya, tim asuhan legenda hidup klub berjuluk Laskar Wong Kito itu harus terima kekalahan 0-2 atas Barito Putera di Stadion 17 Mei Banjarmasin.
BACA JUGA: Iwan Baru Puas Jika Timnya Berhasil Benamkan Bali United
“Kecewa itu pasti, karena saya tahu mereka bisa berbuat lebih dan mendapat hasil yang positif. Tetapi tidak boleh larut dalam kesedihan, mereka mesti cepat bangkit,” jelas Kayamba, saat dihubungi, Senin (11/9) siang.
Meski sedih, bukan berarti dirinya lantas menyesal menerima pinangan dari manajemen Sriwijaya FC. Meskipun saat ini klub yang pernah dibelanya selama lima musim (20007/2012) ini tengah berada dalam periode sulit.
BACA JUGA: Jelang Kontra Bali United, BFC Beri Perhatian pada Sylvano
"Mungkin orang lain akan mencari klub yang sedang di atas atau peluang juara. Tetapi saya punya hubungan baik dengan manajemen, masyarakat dan suporter Sriwijaya,” tegasnya.
Kayamba sendiri menitipkan pesan kepada seluruh suporter Sriwijaya FC untuk terus mendukung klub kebanggaan masyarakat Sumsel. Dengan cara yang positif. Sama seperti saat dirinya masih bermain untuk publik Bumi Sriwijaya.
BACA JUGA: Mitra Kukar Diminta Segera Move On dan Fokus ke Perseru
Tim lumrah jika ingin menang dan meraih gelar juara. Tetapi untuk sekarang situasinya berbeda. "Pemain, pelatih, manajemen dan suporter mesti bersama-sama, karena itu walau mengerti perasaan suporter, tetapi saya terus berharap agar suporter tetap berikan dukungan dengan positif,” tambahnya.
Terkait ultahnya yang ke-44, ayah dua putra ini menyatakan tidak memiliki doa khusus. Dia hanya berharap diberikan kesehatan.
“Yang penting sehat sehingga bisa terus berbuat baik dan bermanfaat kepada sesama. Doa saya hanya itu, sederhana seperti filosofi bermain sepakbola saya selama ini,” bebernya. (cj11/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya FC Belum Menunjukan Tanda-tanda untuk Bangkit
Redaktur & Reporter : Budi