"Sesaat sebelum beliau (SBY, red) berangkat ke Luar Negeri, tepatnya minggu lalu, dihadapan petinggi kepolisian, Jaksa dan pihak terkait lainnya, beliau meminta agar kayu-kayu illegal hasil sitaan digunakan untuk buat kapal nelayan
BACA JUGA: Waspadai Cuaca Ekstrim Hingga Pekan Depan
Aturannya menyusul," kata Fadel saat menjadi pembicara dialog IPB di Agrinex International Expo, Jakarta Convention Center, Jumat (12/3).Usulan ini kata Fadel, bermula dari kondisi miris yang dipelajarinya dari nasib nelayan-nelayan Indonesia
BACA JUGA: Meletakkan Dasar-dasar Komisi HAM ASEAN
Ternyata 98 persen kapal-kapal nelayan kita hanya kapal-kapal kecil yang tidak mampu bersaing," katanya.Menurut Fadel, kebanggaan bangsa tidak terletak ketika pengamanan laut berhasil menangkap kapal-kapal nelayan asing yang mencuri hasil laut Indonesia, namun kebanggaan harusnya terletak ketika nelayan-nelayan lokal mampu maksimal memanfaatkan potensi yang melimpah ruah milik negeri ini.
"Bagaimana bisa maju, kalau nelayannya tidak punya kapal
BACA JUGA: Indonesia Siap Berperan Aktif di Kerjasama HAM ASEAN
Bayangkan saja kalau sebanyak itu kayu harus diuangkanKita sudah lakukan penghematan uang negara untuk kesejahteraan nelayan," kata Fadel.Selain usulan pemanfaatan kayu illegal, Fadel mengungkapkan bahwa Presiden SBY juga telah menyetujui alokasi anggaran untuk pembuatan 1.000 unit kapal nelayan dengan anggaran senilai Rp1,5 triliun.
"Saya katakan pada beliau, yang dibutuhkan nelayan itu kapal dan beliau menyetujuinya langsungSaya awalnya terkejut tapi inilah bukti bahwa sebenarnya bapak Presiden mendukungSekarang tugas kami di kementrian adalah bagaimana dukungan ini segera direalisasikan dan disalurkan kepada nelayan," kata Fadel.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Banyak Pejabat BUMN Serahkan LHKPN
Redaktur : Tim Redaksi