jpnn.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) memperoleh pinjaman luar negeri sebesar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun dari International Finance Corporation (IFC).
Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk ekspansi bisnis berwawasan sosial dan lingkungan dalam kaitan penanggulangan Covid-19.
BACA JUGA: KB Bukopin Tunjuk Woo Yeul Lee sebagai Dirut Baru, Ini Visinya
"Pembiayaan akan disalurkan kepada debitur yang kurang terlayani secara sosial," kata Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin dalam siaran persnya, Kamis (16/6).
Semuanya dilaksanakan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia pascapandemi Covid-19. Bank KB Bukopin juga akan menghindari kegiatan pembiayaan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan risiko sosial.
BACA JUGA: Korean Link Business KB Bukopin Pacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
"Obligasi tersebut akan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari Covid-19, juga pembiayaan di segmen seperti UMKM, perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur," tutur Seng Hyup Shin.
Dijelaskan juga, penyaluran pinjaman IFC tersebut akan dilakukan dalam dua dua tahapan yaitu tahap pertama berupa pinjaman senilai USD 240 Juta atau setara dengan Rp 3,53 triliun yang dipinjam oleh KB Kookmin Bank Co., Ltd. (“KBHQ”).
BACA JUGA: KB Bukopin Masuk Indeks Global MSCI, Choi Makin Optimistis
Seluruh pinjaman tersebut akan secara eksklusif dipinjamkan kembali ke Bank KB Bukopin yang akan disalurkan pada pembiayaan untuk pertumbuhan portfolio pinjaman sosial.
Tahap kedua, yaitu pinjaman langsung kepada Bank KB Bukopin senilai USD 60 juta atau setara dengan Rp 882,78 miliar.
IFC merupakan anggota Grup Bank Dunia dan menjadi lembaga pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang.
Investasi tersebut tidak hanya akan berkontribusi pada pertumbuhan pembiayaan berorientasi sosial dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
Selain itu, akan membantu mengembangkan pasar modal di Indonesia, dengan menambahkan ikatan tematik lain dalam bentuk instrumen ikatan sosial pertama oleh bank swasta mana pun.
“Kami bangga bisa menjalin kerja sama dengan Bank KB Bukopin melalui inisiatif besar Grup Bank Dunia yang melihat sebagai penerbitan ikatan sosial pertama oleh bank swasta mana pun di Indonesia,” kata Kim-See Lim, Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik.
Menurutnya, investasi ini datang pada saat yang krusial ketika pandemi Covid-19 dirasakan telah memberikan kemunduran besar dalam upaya Indonesia mengurangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan.
"Ini merupakan langkah awal yang penting untuk mengembangkan pasar obligasi sosial di Indonesia untuk memberikan dukungan yang vital bagi pelaku bisnis UMKM dan lainnya yang terkena dampak pandemi, ” kata Lim. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad