Korean Link Business KB Bukopin Pacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Selasa, 07 Juni 2022 – 12:56 WIB
KB Bukopin. Foto dok KB Bukopin

jpnn.com, JAKARTA - Penanaman modal asing (PMA) bisa memberikan dampak positif terhadap negara penerima investasi, seperti masuknya modal baru untuk membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana, membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak.

Rancangan-rancangan pun terus dikeluarkan oleh Bank untuk mengakomodasi investasi-investasi asing, seperti program Korean Link Business yang dikeluarkan KB Bukopin.

BACA JUGA: Disebut Kiwil Versi Cewek Lantaran Kerap Kawin Cerai, Kalina Ocktaranny Merespons Begini

Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong menuturkan melalui berbagai produk dan layanan perbankan, program ekosistem korporasi di dunia bisnis ini dirancang untuk membantu perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia mengembangkan bisnis mereka.

Inisiasi ini didukung oleh KB Kookmin Bank dari Korea selaku Ultimate Shareholder.

BACA JUGA: LPEI dan Bank IBK Indonesia Jalin Kerja sama Penjaminan & Asuransi Ekspor

Saat ini, terdapat lebih dari 2.000 perusahaan asal Korea Selatan di Indonesia, baik skala besar maupun kecil.

Dari jumlah itu, terdapat 190 perusahaan yang menjadi nasabah KB Kookmin di Korea Selatan.

BACA JUGA: Keberkahan Menikahi Seorang Janda, Laksana Berjuang di Jalan Allah

KB Bukopin mencatat hingga Q1-2022, Korean Link Business telah menjaring 51 korporasi Korea Selatan di Indonesia, 44 di antaranya dalam penghimpunan dana, serta 7 lainnya dalam penyaluran kredit dan trade finance.

Salah satu dukungan yang diberikan adalah pada Hyundai, pabrikan mobil asal Korea. Melalui cabang Palembang, KB Bukopin telah menjalin kerja sama dalam hal pembiayaan purchase order unit kendaraan ke ATPM Hyundai Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya mobil listrik di Indonesia, tentunya dampak ke KB Bukopin juga akan besar.

KB Bukopin memiliki kedekatan dengan Hyundai secara Hyundai Pusat merupakan debitur KB Kookmin Bank di Korea.

Sejak Korean Link Business dijalankan pada Q1-2021, tingkat penghimpunan dana meningkat Rp 6,3 triliun menjadi Rp 7,8 triliun.

Sementara penyaluran kredit sampai dengan 31 Desember 2021 telah mencapai Rp 420 miliar.

“Selain mengakomodasi pelaku usaha dan korporasi Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia, KB Bukopin yakin program Korean Link Business telah berhasil mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dan sekaligus memperkuat eksistensi KB Bukopin menuju bank terbesar di Indonesia dan global," kata Robby.

Setelah melakukan peningkatan servis dan produk di bawah strategi baru yang bertajuk Next Level Banking dan merilis Television Commercial (TVC) kolaborasi bersama aespa, KB Bukopin siap melanjutkan momentum perubahan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler