jpnn.com, HAMBURG - Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno bersama staf KBRI Berlin mempromosikan Indonesia sambil bersepeda dengan mengenakan kostum bergambar Candi Borobudur dan komodo dalam ajang Euroeyes Cyclassics Hamburg 2019.
Tim Indonesia yang bersepeda di ajang tersebut menjadi sorotan para peserta dan penonton yang hadir, menurut keterangan tertulis dari KBRI Berlin yang diterima di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Munarman FPI: Dubes Agus Selalu Memfitnah Habib Rizieq
Tidak sekedar mengajak berbincang, banyak peserta dan penonton yang ingin berfoto. Lomba balap sepeda di Hamburg tahun ini diikuti sekitar 19.000 peserta dan 500.000 penonton yang memenuhi sepanjang rute balapan.
Dubes Havas, yang memang memililiki hobi bersepeda, mengatakan promosi di ajang balap sepeda itu menjadi peluang agar Indonesia semakin dikenal luas oleh masyarakat di Jerman.
BACA JUGA: Angela Merkel Gemetar Tak Terkendali, Nyaris Pingsan
"Ya, ibarat pepatah, sambil menyelam minum air. Ikut balapan ini, sehatnya dapat, misi promosi jalan, biayanya juga murah. Jadi efektif, bukan?," ujar dia.
BACA JUGA: Munarman FPI: Dubes Agus Selalu Memfitnah Habib Rizieq
BACA JUGA: Gelombang Panas Menyerang, Warga Jerman Berkeliaran Tanpa Busana
Pada balap sepeda Hamburg itu, Dubes RI mengikuti lomba untuk rute sepanjang 60 kilometer. Selain rute 60 kilometer, ada juga rute 100 kilometer dan 160 kilometer yang diperlombakan untuk pebalap profesional dan peserta Tour de France.
Selain Dubes RI, tim balap sepeda Indonesia juga diramaikan oleh Atase Imigrasi dan mahasiswa Indonesia dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin dan PPI Hamburg.
Tim itu diberi nama Adler Nusantara Cycling Club. Adler yang dalam bahasa Jerman berarti burung Elang merepresentasikan burung Garuda yang menjadi lambang negara Indonesia.
Euroeyes Cyclassics Hamburg 2019 berlangsung di Hamburg Minggu, 25 Agustus 2019. Kompetisi Euroeyes Cyclassics Hamburg telah berlangsung sejak 1996. Setiap tahun perlombaan terbesar di Eropa itu tidak pernah sepi peserta. Cyclassics terbuka untuk tiga kategori peserta, yaitu profesional, semi pro dan amatir.
"Tahun depan, anggota Tim Indonesia harus lebih banyak. Semakin banyak peserta semakin banyak yang pakai kaos promosinya, dan tentu semakin menjadi perhatian. Nanti kita pikirkan objek wisata apa lagi yang akan kita pamerkan di perlombaan tahun 2020 mendatang," kata Havas.
Pemenang balap sepeda tahun lalu, Elia Viviani dari tim Deceuninck – quick step Italia, berhasil mempertahankan predikat juaranya pada 2019. (ant/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertama dalam Sejarah, Tak Ada Wakil Asia Masuk 8 Besar Piala Dunia Wanita 2019
Redaktur & Reporter : Adil