KBS Minta Kematian Satwa Tak Dikaitkan Penertiban PKL

Senin, 03 Februari 2014 – 18:13 WIB

DIRUT Perusahaan Daeran Taman Satwa (PDTS) KBS Ratna Achjuningrum juga meminta kematian satwa belakangan terakhir tidak dikaitkan dengan kebijakan PDTS yang bakal menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di dalam KBS.

Ya, selama ini PKL selama ini dikelola para pegawai KBS. Sejarahnya, dulu PKL tersebut bisa berdagang di KBS lantaran pengurus lama belum menjamin kesejahteraan pegawai. Jadi para pengawai pun mencari sampingan dengan mengelola PKL.  

Namun, ketika berganti kepengurusan, gaji para pegawai dinaikkan. Sebenarnya larangan PKL berdagang di dalam kawasan KBS sudah sejal lama. Tetapi, larangan tersebut belum sampai ditindaklanjuti dengan penertiban.

Kini di era Ratna, penertiban PKL itu benar-benar dilakukan. "Bukan penertiban yang main bongkar. Tapi, yang damai saja. Intinya, mereka tidak boleh lagi berdagang di atas tanah milik pemkot," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan menyediakan space tersendiri untuk mereka yang ingin berusaha. Kontribusi pemakaian lahannya tidak boleh lagi masuk koperasi karyawan KBS, namun ke kas perusahaan.

Sebagaimana diberitakan, pagebluk yang ditandai kematian satwa beruntun di KBS belum berhenti. Yang terakhir, seekor komodo berusia tujuh tahun mati di kandang. Pemkot langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.  (git/jun/end/mas)

BACA JUGA: Usulkan Rp 385 Miliar untuk Perbaikan Pantura

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Masih Tunggu Hasil Uji Organ Komodo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler