jpnn.com, KUTAI TIMUR - Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap KD, seorang perempuan yang ditemukan tewas dengan luka menganga di leher akibat digorok di pantai Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, pada Rabu (24/8) lalu.
Pelakunya ternyata seorang pemuda 21 tahun berinisial RS yang saat ini sudah ditangkap dan ditahan di mako Polres Kutai Timur.
BACA JUGA: 5 Orang Dibunuh, Jasad 2 Korban Hilang,
Kapolres Kutai Timur AKBP Anggoro Wicaksono mengungkapkan kronologi kejadian sebelum perempuan 38 tahun itu ditemukan tewas dengan leher digorok tak jauh dari kediamannya pada Rabu siang sekitar pukul 13.30 WITA.
Peristiwa berdarah itu bermula ketika RS yang saat itu baru selesai bekerja memasangkan patok lahan milik salah satu perusahaan di sekitar lokasi kejadian.
BACA JUGA: Lebih 70 Miliar Hewan Dibunuh Setiap Tahun untuk Konsumsi Manusia, Astaga!
Tidak jauh dari lokasi tersebut, RS melihat korban yang kala itu sedang memegang handphone.
RS yang dalam kondisi kalut ingin mendapat uang cepat, spontan berpikir untuk melakukan aksi kejahatan dengan merampas barang milik korban.
BACA JUGA: Pelajar Perempuan Dibunuh, Polisi Bergerak
Berbekal senjata tajam jenis parang yang dibawanya untuk bekerja, RS lantas mendatangi korban.
"Dia spontan mendatangi korban lalu membunuh korban dengan cara menggorok leher korban dari belakang," beber AKBP Anggoro seperti dilansir JPNN Kaltim, Senin (29/8).
Saat pelaku menggorok leher dari arah belakang, korban sempat berteriak.
Kondisi ini menyebabkan pelaku malah panik karena takut aksi kejahatannya itu diketahui warga.
RS kemudian kembali menggorok leher korban dengan parangnya hingga memastikan KD sudah tewas.
"Pelaku menggorok leher korban sebanyak dua kali. Jadi saat menggorok pertama, korban sempat menjerit kesakitan. Pelaku ini kembali menggorok leher korban hingga akhirnya korban meninggal dunia," beber eks Kapolres Berau itu.
Setelah memastikan KD tewas, pelaku kemudian mengambil seluruh barang berharga milik korban, seperti handphone, tas dan dompet milik korban yang berisikan uang sebesar Rp 35 ribu.
"Setelahnya itu pelaku langsung kabur dari lokasi kejadian," bebernya.
Selanjutnya, RS berupaya menghilangkan jejak kejahatannya dengan cara membuang parangnya dan dompet milik korban ke semak-semak yang berjarak 200 meter dari lokasi kejadian pembunuhan.
Tak lama setelah kejadian itu, polisi menerima laporan warga dan langsung ke TKP untuk melakukan penyelidikan.
Setelah melakukan penyelidikan yang berliku, polisi akhirnya menangkap identitas dan menangkap pembunuh KD hingga mengungkap motif melakukan pembunuhan secara sadis itu.
Pelaku akhirnya ditangkap pada Sabtu (27/8) lalu di kediamannya sekitar pukul 04.45 WITA.
Selanjutnya, RS dibawa ke mako Polres Kutai Timur untuk penyelidikan kasus ini lebih lanjut.
"Saat dilakukan interogasi pelaku mengakui perbuatannya," kata AKBP Anggoro.
Kepada polisi, RS mengaku nekat membunuh korban karena mendapat tekanan dari istrinya yang mengharuskannya untuk mendapatkan uang dengan cepat.
"Motif pembunuhan dari tersangka ini karena merasa terdesak oleh istrinya untuk mencari uang," bebernya lagi.
RS mengaku baru saja berhenti kerja sebagai sekuriti dan harus segera memiliki uang karena masih punya tanggungan kredit motor.
Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat Pasal 339 KUHP atau Pasal 365 ayat (3) KUHP.
"Ancaman hukuman pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun penjara," pungkasnya. (mcr14/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi