KUPANG - Gubernur NTT Frans Lebu Raya bersama rombongan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan melangsungkan kunjungan kenegaraan sekaligus kunjungan kerja selama dua hari di negeri Kanguru Australia (2-3/7). Salah satu agenda yang dijadwalkan menjadi fokus utama Gubernur NTT pada kunjungan tersebut yaitu menyangkut Pencemaran Laut Timor-NTT yang telah terjadi sejak 2009 silam.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay kepada Timor Express, Sabtu (30/6) Menurutnya, pencemaran Laut Timor berdampak kerugian besar terhadap kekayaan alam laut NTT, tepatnya di laut Timor. Dimana jumlah hasil tangkapan ikan nelayan menurun drastis dan penemuan kerusakan kekayaan laut seperti kualitas terumbu karang yang memburuk, dan produksi rumput laut yang tidak maksimal.
Kesempatan kunjungan SBY itu diharapkan dapat menyelesaikan masalah pencemaran laut tersebut secepatnya. Mengingat dari berbagai penelitian menujukan dampak kerugian dari pencemaran laut Timor itu juga telah mencapai angka Trilyunan Rupiah karena terus terjadi degradasi kualitas sumber daya laut yang berdampak luas hingga ke bidang ekonomi masyarakat, terutama masyarakat nelayan dan pesisir pantai NTT.
Esthon mengutarakan selain membahas pencemaran laut, agenda lain rombongan Presiden RI dan Gubernur NTT dipastikan akan membahas rencana pelaksanaan kerja sama investasi peternakan, pertanian, perikanan dan kelautan sebagai upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan program pemerintah seperti menjadikan NTT sebagai provinsi Ternak, penghasil ikan dan produksi pangan lokal.
Esthon menambahkan, pembahasan kerjasama juga akan menyangkut kesiapan Sail Komodo yang direncanakan akan berlangsung Juli 2013. Agenda pembahasan kerjasama lain antara RI-NTT dan pemerintah Australia yaitu dibidang pendidikan, perhubungan dan kesehatan. Sementara salah satu agenda pembahasan utama sebagai tindak lanjut kerjasama yang mulai terbangun termasuk dibidang industri Garam. Dimana NTT dengan dua lokasi produsen Garam berkualitas tinggi yaitu di Nagekeo dan Kabupaten Kupang. Esthon mendoakan agar kelak, pengusaha dari Australia juga dapat meningkatkan investasi di NTT.
"Dengan terciptanya kerjasama harmonis baik antar pemerintah - swasta dan antar pengusaha dari kedua belah pihak yang menjadi sumber investasi berharga bagi NTT yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan daerah kedepan," ucap Esthon.
Terpisah Assisten I Gubernur Yohana Lisapaly mengemukakan, usai kunjungan kenegaraan bersama Presiden SBY di Australia, Gubernur NTT mendampingi Presiden dan rombongan pada kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur selama dua hari (4-5/7).
Yohana mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka mempertegas NKRI dimana salah satu wilayah Sumba, termasuk pulau Mengkudu merupakan daerah terluar Indonesia. Selain itu lanjut Yohana Presiden SBY dan rombongan akan memantau kondisi pembangunan di SUmba Timur bidang pendidikan dan kesehatan serta berbagai objek dan potensi diwilayah tersebut. (mg12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinkes Larang Air Minum Isi Ulang Keliling
Redaktur : Tim Redaksi