Ke Jakarta, Cesar Millan Berbagi Pengalaman Pelihara Anjing

The Dog Man yang Banyak Menginspirasi Dunia

Minggu, 27 April 2014 – 20:15 WIB

jpnn.com - Cesar Millan, pakar anjing ternama yang memiliki acara serial TV, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para pencinta anjing. Bahkan, saking terinspirasinya, ada pengacara yang rela meninggalkan profesinya dan beralih menjadi penuntun anjing di Amerika Serikat.

ANDRESWARI W, Jakarta
---

''APAKAH mitos anjing dan kucing selalu berkelahi itu benar?'' tanya seorang wartawan saat konferensi pers bersama pakar anjing dunia Cesar Millan di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (25/4).

Sontak saja pertanyaan simpel tersebut mengundang tawa para undangan yang sore itu hadir untuk bertemu dengan ikon internasional yang ternama dengan serial TV Dog Whisperer with Cesar Millan di Nat Geo Wild tersebut. Cesar yang baru pertama mengunjungi Indonesia langsung menjawab dengan antusias, ''No, it's not true (Tidak, itu tidak benar).''

Pakar perilaku anjing yang hadir mengenakan kemeja batik berwarna hijau tersebut kemudian menjelaskan, ada kalanya kucing lebih galak daripada anjing. Kondisi itu tentu saja terkait dengan energi kedua binatang tersebut. ''Jika anjing memiliki low energy sementara si kucing lebih tinggi, bisa saja si anjing malah dicakar kucing,'' ujar Cesar menceritakan kisah nyata yang dialami salah seorang kliennya.

Pertanyaan tersebut merupakan bagian dari 50 menit wawancara Cesar dengan media Jakarta di sela-sela kunjungannya ke Indonesia

Dengan ramah, penulis buku best seller Cesar's Way: The Natural, Everyday Guide to Understanding and Correcting Common Dog Problem tersebut menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan para wartawan.

Sebagai pakar anjing, Cesar sudah berkeliling ke lebih 20 negara, termasuk ke Indonesia yang baru pertama. Dalam setiap kunjungannya, pria kelahiran Meksiko tersebut selalu mengampanyekan gerakan menyayangi anjing.

"Saya melakukan kunjungan ke beberapa negara untuk berbagi ilmu dengan misi untuk mengatasi isu global penelantaran anjing dan memberi anjing kesempatan kedua untuk hidup. Selain itu, saya ingin mengajarkan bagaimana pemilik anjing menjadi seorang pack leader sehingga terjalin keseimbangan dan harmoni antara pemilik dan anjing peliharaan," ujarnya.

"Jangan membunuh anjing jika terjadi overpopulasi. Lakukan pencegahan dengan pengebirian. Dengan demikian, pemilik anjing bertanggung jawab terhadap anjing dan lingkungan mereka," lanjut ayah dua anak itu.

Cesar mengunjungi Jakarta dalam rangkaian Asia live tour-nya. Tadi malam (26/4) dia tampil dalam talk show di The Kasablanka, mal Kota Kasablanka. Dia memukau sekitar 2.000 pencinta anjing di ibu kota.

Gayanya yang bersahabat serta informatif menjadikan acara berdurasi 120 menit tersebut berlangsung penuh gelak tawa. Mengenakan jersey putih timnas Indonesia dengan nama Millan di bagian punggung, pria yang memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun bekerja dengan anjing tersebut memberikan training singkat agar para pemilik anjing bisa lebih memahami kebutuhan binatang kesayangan mereka.

Menurut Cesar, tanggung jawab pemilik terhadap hewan kesayangan mereka adalah memenuhi kebutuhannya. Yakni, harmony dan balance. Jika dua hal itu tidak terpenuhi, anjing akan mengekspresikan kebutuhan mereka dengan bertingkah laku agresif, hal yang kemudian sering dikeluhkan para pemiliknya.

"Saat saya datang ke rumah seseorang, dia sering curhat bahwa ada masalah dengan anjingnya," cerita Cesar yang memiliki anjing pitbull kesayangan bernama Junior itu.

"Tetapi, saat saya bertemu dengan anjing mereka, si anjing memiliki cerita lain. Tingkah laku anjing merupakan cermin pemiliknya. Anjing menceritakan bagaimana pemiliknya menjalankan hidup. Karena itulah, saya selalu mengatakan bahwa saya tidak melatih anjing, tapi melatih manusia," lanjutnya.

Misalnya, jika pemilik anjing memiliki sifat agresif dan sering merasa frustrasi, si anjing juga berulah agresif. Jika si pemilik tidak percaya diri, bisa jadi si anjing sering merasa ketakutan. "Karena itu, saya mesti mengoreksi perilaku si pemilik untuk membuat anjingnya lebih bersahabat."

Karena itulah, untuk menciptakan hubungan yang baik dan sehat dengan anjing, Cesar menyarankan tiga hal yang harus dilakukan pemilik anjing. Yakni, berlatih dengan anjing secara rutin untuk menyalurkan energi mereka, displin, dan harus memberikan perhatian serta kasih sayang. "Sebagian besar orang hanya mememberikan kasih sayang, kasih sayang, dan kasih sayang. Itu tidak baik. Jangan hanya memberi mereka treat atau hadiah melulu saat bertingkah," sarannya.

Hal yang sama bisa diberlakukan dalam menghadapi anak-anak. Para orang tua yang memanjakan anak dan memberikan semua keinginannya pada satu hari akan berhadapan dengan fakta bahwa buah hatinya akan tidak menghormati mereka, arogan, dan bahkan agresif. "Aturan dan batasan bukan hukuman. Itu adalah cara untuk mengetahui apa yang diharapkan dari anak-anak," kata dia.

Cesar mencontohkan, saat dirinya melakukan tur dunia, putranya diberi tanggung jawab untuk bangun pukul 07.00 dan membawa keempat anjing mereka, termasuk Junior, melakukan latihan pagi dengan berjalan-jalan di sekitar rumah. "Saya memberi tugas itu untuk anak saya sebagai bentuk tanggung jawab. Sebab, dia sudah hampir dewasa. Di saat bersamaan, saya tidak melupakan latihan pagi untuk anjing-anjing kami," tutur ayahanda Andre dan Calvin itu.

Apabila berada di rumah, Cesar akan bangun pukul 05.30 dan kemudian selama dua jam membawa sendiri kawanan anjingnya untuk berjalan-jalan.

Dalam talk show tadi malam, Cesar mengundang beberapa peserta sekaligus anjingnya yang bermasalah ke atas panggung. Dia mendemonstrasikan cara membaca bahasa tubuh anjing sekaligus mengoreksi kesalahan umum yang sering dilakukan pemilik anjing.

Salah seorang peserta memiliki anjing golden retriever dengan masalah tidak mau diam dan terlalu aktif. "Anda terlalu tegang. Itu membuat anjing Anda tidak nyaman berada di sisi Anda meski Anda sangat mencintai ia," ujar Cesar.

Hanya dengan mengajak si anjing berjalan di panggung, Cesar bisa menenangkan binatang menggemaskan tersebut dengan mudah. Tepuk tangan pun memenuhi ruangan saat penonton menyaksikan si dog whisperer tersebut beraksi.

"Anjing adalah binatang yang menakjubkan. Mereka fokus pada apa yang ada dalam diri seseorang," terangnya.

"Karena itulah, anjing tahu saat seseorang takut pada anjing. Itulah yang saya ajarkan. Bagaimana seseorang mengenali perasaan anjing mereka, karena anjing tahu perasaan pemiliknya," lanjut Cesar.

Pria yang menjadi imigran gelap di Amerika Serikat saat usianya baru 21 tahun itu telah bekerja dengan para selebriti ternama dunia. "Lucunya, anjing mereka tidak tahu bahwa pemilik mereka adalah aktor Hollywood atau presiden. Yang mereka tahu adalah jenis energi yang bersama dengan mereka setiap hari. Entah itu rasa takut, kegelisahan, kemarahan, ego, ataupun rasa frustrasi. Jika si pemilik tidak stabil, anjing tidak akan mengikuti perintah mereka. Binatang itu jujur dan polos. Jika energi pemiliknya negatif, anjing tidak akan mau melakukan apa pun perintah Anda," papar dia panjang lebar.

Cesar memiliki bakat alami untuk bisa mengerti dan dekat dengan anjing. Dibesarkan di tanah pertanian sang kakek, dia memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya itu. Ketika remaja, Cesar memilih untuk menonton film klasik dengan salah satu tokohnya anjing seperti Lassie dan The Adventures of Rin-Tin-Tin. Dua serial TV tersebut menginspirasi dan membuatnya bermimpi menjadi pelatih anjing terbaik di dunia.

Kecintaannya pada anjing itu telah menginsiprasi banyak orang. "Saya pendengar yang baik. Saat pemilik anjing mengeluhkan binatang kesayangannya, saya akan datang ke rumah dia, melihat interaksi mereka, kemudian saya berusaha mengubah kebiasaan si pemilik," tutur dia.

Banyaknya perilaku anjing yang berubah dan pemilik yang menjalankan saran-sarannya menjadikan banyak anak kecil bercita-cita menjadi dog whisperer seperti Cesar. Padahal, saat kecil, julukan "The Dog Man" melekat pada diri Cesar karena banyak anjing yang mengikutinya ke mana pun dia melangkah.

"Julukan itu merupakan kata yang tidak menyenangkan di dalam bahasa Meksiko. Tapi, sekarang, saat saya pulang, banyak anak kecil yang ingin menjadi seperti saya," katanya bangga.

Bukan hanya itu. Ada pula pengacara sukses di Amerika Serikat yang melepaskan karirnya dan kemudian bekerja sebagai dog walker atau penuntun anjing. Konon, itu terjadi karena dia terinspirasi Cesar Millan.

Penuntun anjing di AS bisa dikatakan pekerjaan yang menyenangkan, terutama jika yang melakukan adalah pencinta anjing. Menurut Cesar, dalam sehari, si penuntun bisa mendapatkan sekitar USD 400 untuk pekerjaan empat jam saja. "Anggap saja satu anjing dihargai USD 20. Jika bisa mengajak lima anjing dalam sejam, dia bisa menghasilkan USD 100. Itu jumlah yang cukup besar, bahkan di AS sekalipun," kata pria yang pernah menjadi dog walker dengan membawa 40 anjing sekaligus tersebut. (*/c10/ari)

BACA JUGA: Kecintaan pada Kentang yang Membuahkan Emas

BACA ARTIKEL LAINNYA... Blusukan di Pulau Tanpa Penduduk Jelang Piala Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler