MAKASSAR - Kebakaran hebat terjadi di Jalan Teuku Umar 14 Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (23/3) sekira pukul 11.50 wita. Peristiwa ini mengakibatkan 176 jiwa kehilangan tempat tinggal.
"Masih dilakukan penyelidikan," kata Kanitreskrim Polsekta Tallo, Iptu Agus Arsyad seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Sabtu (23/3).
Dari beberapa data yang diperoleh menyebutkan, kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal masing-masing, M Tahir Daeng Lalo, H Abd Samad, Hj Samsiah, H Ahmad Daris, H Abd. Latif, Sangkala Daeng Nai, Padda Manaf, A Amir, HM Nasir Sewang, H Junaido, H. Mansyur.
Masing-masing, H Aminnulloh, H Pawawo, Sahari, Munir, Kamaria, Daeng Nasir, Halimah Daeng Ngai. Dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek di lantai bawah rumah M Tahir. Anak perempuan M Tahir, Bebi, yang melihat kobaran api spontan berteriak.
Teriakan minta tolong itu didengar ketua Rukun Tetangga III/RW4, H Abdul Samad. Saat berada di rumah tersebut api sudah membumbung tinggi hingga ke lantai 2. Rumah yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar membuat kobaran api terus membesar.
Api merembet ke rumah lainnya. Api dengan cepat berpindah ke bangunan lainnya dikarenakan kondisi rumah yang berdempetan. Rata-rata rumah yang terbakar terbuat dari kayu dan merupakan rumah panggung. Sekitar pukul 13.55 wita sembilan unit mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Saat ini api sudah padam dan masih dilakukan pendataan. (abg)
"Masih dilakukan penyelidikan," kata Kanitreskrim Polsekta Tallo, Iptu Agus Arsyad seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Sabtu (23/3).
Dari beberapa data yang diperoleh menyebutkan, kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal masing-masing, M Tahir Daeng Lalo, H Abd Samad, Hj Samsiah, H Ahmad Daris, H Abd. Latif, Sangkala Daeng Nai, Padda Manaf, A Amir, HM Nasir Sewang, H Junaido, H. Mansyur.
Masing-masing, H Aminnulloh, H Pawawo, Sahari, Munir, Kamaria, Daeng Nasir, Halimah Daeng Ngai. Dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek di lantai bawah rumah M Tahir. Anak perempuan M Tahir, Bebi, yang melihat kobaran api spontan berteriak.
Teriakan minta tolong itu didengar ketua Rukun Tetangga III/RW4, H Abdul Samad. Saat berada di rumah tersebut api sudah membumbung tinggi hingga ke lantai 2. Rumah yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar membuat kobaran api terus membesar.
Api merembet ke rumah lainnya. Api dengan cepat berpindah ke bangunan lainnya dikarenakan kondisi rumah yang berdempetan. Rata-rata rumah yang terbakar terbuat dari kayu dan merupakan rumah panggung. Sekitar pukul 13.55 wita sembilan unit mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Saat ini api sudah padam dan masih dilakukan pendataan. (abg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lemas 2 Jam Terperangkap di Lift
Redaktur : Tim Redaksi