Kebakaran di Samarinda, Tiga Tewas

Senin, 17 Desember 2012 – 11:03 WIB
SAMARINDA – Api kembali mengamuk di  Kota Samarinda. Dalam insiden ini, tiga orang tewas karena terkurung di dalam rumah toko. Peristiwa memilukan ini terjadi di Jalan Jakarta Blok BP No 1 RT 67, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Minggu (16/12). Korban tewas adalah penghuni ruko yakni pasangan suami istri Andi Musu (67) dan Sitti (56), serta pembantunya, Nuraini (26).

Informasi yang dihimpun Kaltim Post (JPNN Grup), ruko yang dimiliki pasutri itu menjual barang kebutuhan pokok. Api pada dini hari itu pertama kali diketahui warga bernama Asri.
Warga yang tinggal di samping ruko itu mengatakan, dia mencium bau asap di sela-sela tidur. Asri yang berusia 46 tahun pun terbangun. Ternyata asap berasal dari rumah sebelah. Dia bergegas membangunkan seluruh anggota keluarga.
 
“Saya menghubungi Polsek (Sungai Kunjang) untuk meminta bantuan. Kemudian saya berteriak membangunkan warga yang lain,” terangnya

Maryamah (39), warga yang rumahnya juga bersebelahan dengan ruko yang terbakar menuturkan, dia terbangun karena anaknya rewel. Ketika hendak membuatkan susu, terdengar suara ledakan beberapa kali.
 
“Saat menengok dari jendela, api terlihat dari rumah Haji (Andi Musu). Saya spontan saja keluar rumah dan berteriak ‘kebakaran’,” terang Maryawah.

Sebelum pemadam kebakaran tiba, warga bergotong-royong memadamkan api dengan selang air seadanya. Mereka juga berusaha mendobrak pintu ruko untuk memberi celah agar asap bisa keluar.

Tak beberapa lama, dari dalam ruko terdengar ledakan tabung elpiji. Api lekas membesar. Warga pun menghambur ke jalan. Mereka mengira seluruh penghuni rumah toko telah menyelamatkan diri. Sebab, tidak ada tanda-tanda ada orang di dalam.

Satu lagi, Toyota Kijang Innova putih yang biasanya diparkir di teras rumah sudah tidak ada. Setelah ditelusuri, mobil tersebut diparkir di rumah Suharto, menantu Andi Musu, di Jalan Jakarta, Blok CU. Suharto berencana bepergian ke Balikpapan keesokan paginya.

Sekitar 20 menit sejak api diketahui warga, satu mobil pemadam kebakaran tiba. Bersama pemadam, warga mendobrak pintu ruko. Mereka ingin memastikan apakah masih ada orang di lantai dua. Namun di dalam ruko, mereka tak bisa melewati tangga karena terhadang kobaran api.

Pemadam pun berusaha naik dengan tangga bantuan di teras rumah. Di lantai dua, mereka menemukan pembantu ruko, Nuraini yang tak sadarkan diri. Pemadam yang menerobos masuk sempat memeriksa nadinya dan masih berdenyut lemah. Nuraini segera dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Namun dalam perjalanan, jiwanya tak dapat ditolong.

Api mulai padam sekitar dua jam kemudian. Ketika memeriksa isi ruko, petugas menemukan pasutri Andi Musu dan Sitti tergeletak di tangga. Keduanya sudah tak bernyawa tetapi kondisi tubunya tidak terbakar.

Diduga, pasutri yang memiliki seorang putri ini meninggal karena kehabisan oksigen dan terpapar asap. Keduanya ditemukan dalam posisi berdekatan. Andi di posisi anak tangga yang lebih tinggi dari istrinya. Posisi Andi bersandar di dinding sementara istrinya tergeletak di atas kardus.
 
Ketua RT 67, Kelurahan Loa Bakung, Supadi, mengatakan dirinya sempat berbelanja di warung milik Andi Musu, empat jam sebelum peristiwa.

“Semua normal-normal saja. Tidak ada tanda apa-apa,” ucapnya.

Ruko ini setiap hari buka pukul delapan pagi dan tutup ketika tengah malam. Akibat terbakar, bangunan berukuran 10 x 20 meter ini mengalami kerusakan 80 persen.

Kapolsek Sungai Kunjang AKP Muhammad Hatta mengatakan, kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik.

“Beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Dari peristiwa ini kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta,” kata Hatta.

TERUS MENINGKAT
Di rumah Suharti --putri Andi Musu dan Sitti-- di Loa Bakung, Samarinda, ketiga jenazah disemayamkan. Pagi kemarin, para pelayat mendatangi rumah duka. Suharti yang shocked menerima kabar ini belum bisa diwawancarai ketika Kaltim Post datang.

Musibah di Loa Bakung pun menambah panjang daftar kejadian serupa. Dalam bulan ini saja, empat kali jago merah menunjukkan kebengisannya di Samarinda.

Pertama di Jalan P Bendahara RT 7, Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang, Selasa (4/12). Sekitar 30 rumah yang diisi 200 kepala keluarga ludes.

Kedua di Jalan Rapak Indah RT 14, Perumahan PLN, juga hari Selasa, pada 11 Desember yang menghanguskan tiga rumah bangsal. Sepuluh kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

Dua hari lalu, api mengamuk lagi di Jalan Pramuka, Gang Rantau, RT 5, Kelurahan Sempaja. Tiga rumah, satu di antaranya indekos yang didiami 30 orang terbakar berikut sebuah kendaraan roda dua.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Samarinda mencatat, sepanjang 2012 terjadi 78 kebakaran. Jumlahnya mengalami peningkatan dibandingkan 2011. Tahun lalu hanya 65 kali kebakaran. (*/ril/fel)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hantu Cantik Senang Difoto Pakai HP

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler