Kebakaran di Senapelan, 59 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Senin, 27 November 2017 – 03:45 WIB
Kebakaran di Kampung Dalam, Senapelan, Pekanbaru, Riau, Minggu pagi (26/11) sekitar pukul 07.15 WIB.

jpnn.com, PEKANBARU - Kampung Dalam, Senapelan, Pekanbaru, Riau, mendadak heboh Minggu pagi (26/11) sekitar pukul 07.15 WIB.

Itu setelah 15 unit rumah kepala keluarga (KK) atau 59 jiwa di daerah itu harus kehilangan tempat tinggal karena kebakaran.

BACA JUGA: Terdengar Ledakan Keras, Api Hanguskan Bekas Kantor Polres

Kebakaran tepatnya terjadi di Jalan Khadijah Ali Gang Koto RT 01 RW 04, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan.

Ketua RW 04 setempat Abdul Hakim Nasution yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kebakaran mengatakan, api berasal dari lantai dua rumah Ketua RT 01.

BACA JUGA: Pratama Ngaku Polisi Demi Terlihat Gagah di Depan Sang Pacar

"Sekitar pukul 07.15 WIB. Di lantai atas rumah Ramli terlihat api sudah membesar. Warga sekitar langsung teriak api, api, api dan membangunkan warga di sekitarnya," ujarnya.

Saat kejadian, pemilik rumah Ramli(58) sedang tidak berada di rumah. Hanya ada anaknya, Siska(29) dan Ridwan(31) yang sedang tidur pagi itu.

BACA JUGA: Asrama PTIK Terbakar, Terkait Aksi Terorisme?

Siska menceritakan, saat tidur dia merasakan hawa panas di bagian kakinya. Ia pun segera bangun. Saat membuka gorden, api sudah membesar dari kamar orangtuanya.

"Ada hawa panas di bagian kaki. Saya terbangun dan kaget api sudah membesar," ujarnya.

Siska langsung menyelamatkan anaknya yang juga sedang tidur. Ia juga membangunkan Ridwan yang tidur di kamar depan.

"Tidak tahu mengapa bisa terbakar karena kamar dalam keadaan kosong," katanya lagi.

Warga sekitar langsung bergotong royong memadamkan api. Tapi api cepat menyebar. Apalagi kebakaran terjadi daerah padat permukiman. Akibatnya 10 rumah hangus yang menjadi tempat tinggal 15 KK terbakar.

Salah satu yang ikut menjadi korban adalah Suhantri Sinaga(22). Rumah janda dua anak ini pas berada di depan rumah Ramli. Saat kejadian, Suhantri pergi meninggalkan kedua anaknya Agus Zoaniba(2) dan Gilang Pramata(1) di dalam rumah untuk bekerja di kedai kopi Jalan Senapelan.

Suhantri menjelaskan, setiap harinya pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, ia bekerja. Ia baru kembali sore hari.

"Anak-anak saya kunci di rumah. Titip sama tetangga juga, terutama pas jam makannya," ujarnya.

Saat keluar rumah, ia tak punya firasat apapun. 15 menit kemudian, dia mendapat kabar jika terjadi kebakaran. Ia pun lari menuju rumahnya karena teringat kedua anaknya.

"Begitu sampai, yang ketemu baru Gilang. Ia diselamatkan warga. Mukanya penuh debu. Niba belum jumpa. Agak lama baru ketemu Niba yang juga diselamatkan warga lainnya," ujar Suhantri dengan linangan air mata.

Korban lainnya adalah Nurila(50). Kepada Riau Pos mengatakan sekitar pukul 07.00 WIB, ia keluar rumah menuju warung yang tidak jauh dari rumahnya untuk membeli dua batang sabun mandi. Saat menunggu kembalian uang belanja, Nurila mendengar teriakan warga sekitar yang menyebut api.

"Api, api, api. Mereka berlarian. Saya buru-buru lari tanpa mengambil kembalian untuk melihat apa api menyambar rumah saya," ujar Nurila.

Mengetahui rumahnya juga dilalap si jago merah, Nurila langsung menjerit dan berusaha masuk ke dalam untuk menyelamatkan surat-surat berharga. Namun, api begitu besar. Ia hanya bisa menyelamatkan dompet yang berisi buku nikah.

Petugas kebakaran tiba pukul 07.30 WIB. 16 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 09.00 WIB.

Kawasan yang padat dan lokasi kebakaran yang ada di ganga cukup menyulitkan mobil pemadam kebakaran sampai ke lokasi. Petugas pun harus menyambungkan selang yang ada untuk bisa sampai ke lokasi kebakaran.

Salah seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan, jumlah mobil kebakaran yang diturunkan sebanyak 16 unit. "Semua mobil di tiap pos diturunkan ke lokasi dan ditambah 4 unit dari Cempaka. Jadi ada 16 unit mobil," ujar Nova.

Lurah Kampung Dalam T Junaidi mengatakan saat ini tindakan pertolongan yang akan dilakukan adalah mendata jumlah korban jiwa dan akan mendirikan tenda, serta dapur umum. "Kami data dulu, korbannya, selanjutnya kami berkoordinasi dengan pihak dinas sosial untuk mendapatkan bantuan. Ada 56 jiwa yang kami data sekarang," ujarnya.

Kapolsek Senapelan Kompol Willy Adrian mengatakan, pemicu kebakaran berasal dari lantai dua salah satu rumah warga. ‘’Titik api diduga dari konsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," jelas Kapolsek.

Terkait apakah ada korban yang merupakan bandar narkoba mengingat Kampung Dalam dikenal sebagai pusat bandar narkoba, Kapolsek menjawab tidak ada.

‘’Sejauh ini, info yang saya terima tidak ada bandar narkoba yang menjadi korban. Korban berasal dari masyarakat biasa,’’ ujarnya.

Terkait jumlah kerugian, Kapolsek mengaku sedang dilakukan pendataan.(cr4/cr1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Razia Yustisi Ungkap Adanya Pungli di Kafe Remang-Remang


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler