jpnn.com, TAPTENG - Sebuah kebakaran hebat di Desa Tumba Julu, Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah (Tapteng) menimbulkan korban jiwa.
Korban bernama Mashar Br Tinambunan, 70, tewas karena diduga terjebak di dalam kebakaran yang terjadi di rumah putrinya, Masrida Boru Sinaga, 40, Rabu (8/11) sekira pukul 01.30 WIB. Sedangkan dua cucunya selamat.
BACA JUGA: Gudang Limbah di Mustikajaya Dilahap si Jago Merah
Kebakaran itu pertama kali diketahui Masrida saat terbangun dari tidurnya. Sontak dia kaget dan berteriak dan berusaha mengeluarkan dua anaknya yang sedang tertidur.
Sambil membawa anaknya keluar, dia meminta pertolongan kepada warga agar menyelamatkan ibunya, yang masih berada di dalam rumah.
Tak beberapa lama, puluhan warga berusaha memadamkan api dengan perlengkapan seadanya agar dapat kembali masuk ke dalam rumah. Namun sayang, api sudah berkobar di dalam rumah. Tak ada warga berani masuk ke dalam rumah yang sudah penuh akan kobaran api, untuk menyelamatkan ibu si pemilik rumah.
BACA JUGA: Ya Ampun! Dana Desa Rp 363 Juta Kok Cuma Bersihkan Parit
Tak berapa lama, satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) datang dan berhasil memadamkan api dengan cepat.
Kepala Desa Tumba Julu Rajawali Nainggolan kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Manduamas.
BACA JUGA: Pasar Bukittinggi Terbakar, 1.042 Pedagang jadi Korban
Seperti yang disampaikan Kapolsek manduamas AKP M Nasir melalui kanit Reskrim Aiptu Sarjono Tumanggor, bahwa telah terjadi kebakaran dengan satu orang korban jiwa.
Dia bersama tiga personel Polsek Mandumas mendatangi TKP dan melihat korban Mashar Boru Tinambunan (70 ) sudah meninggal dunia dengan posisi telungkup di kamarnya.
“Pada Selasa, tanggal 7 November sekira pukul 23.00 WIB, Masraidah bersama kedua anaknya bernama Tasya (12) dan Aura (9) tidur di bagian depan rumah, tepatnya di kedainya. Sedangkan korban Mashar Boru Tinambunan saat itu tidur di ruangan dalam kamarnya.
"Dan, pada pukul 01.30 WIB, Masraidah Boru Sinaga terbangun dan melihat api telah membesar di kamar orangtuanya. Masraidah berteriak meminta pertolonngan kepada tetangganya. Melihat kejadian itu, tanpa dikomandoi, puluhan warga sekitar segera berusaha memadamkan api,” jelasnya.
Dan, saat itu pemilik rumah berteriak, mengatakan bahwa ibunya masih di dalam rumah. Namun ibu itu tak dapat diselamatakan hingga turut terbakar bersama rumah itu.
Masih kata kanit, sekitar pukul 05.45 WIB, satu unit mobil damkar dari Barus tiba di TKP dan api dapat dipadamkan.
Masraidah pun langsung roboh ke tanah begitu mengetahui bahwa ibunya telah meninggall dunia.
Keterangan kepolisian Polsek Manduamas menyebutkan bahwa sumber api diduga dari arus pendek. Selain korban jiwa, kerugian materi ditaksir sebesar Rp100 juta.
Korban meninggal kemudian dibawa ke Puskesmas Manduamas dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, yang kemudian jasad korban dibawa ke rumah di lingkungan itu. (gp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabung Gas Berdesis, Ponggol Setan Kebakaran
Redaktur & Reporter : Budi