jpnn.com, ACEH - Sepasang suami istri lanjut usia terpaksa dievakuasi dari rumahnya karena kebakaran lahan gambut di Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Aceh, sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa (25/7).
Warga pun bahu membahu mengevakuasi Abu Nyakman, 60, saat kobaran api berjarak sekitar 50 meter dari rumah mereka.
BACA JUGA: Dikepung Asap Lahan Gambut, 10 Siswa Pingsan
Sementara istrinya Salbiah, terus tanpa henti mengangkat seluruh barang berharga kebagian depan rumah mereka.
Rahmawati, tetangganya juga bersiap-siap mengungsi ke seberang jalan.
BACA JUGA: 2000 Wisman Ramaikan Sail Sabang 2017 dengan Islamic Cruise
Di belakang rumah, tim reaksi cepat (TRC) terus berupaya memadamkan api agar tidak terus menyala mendekat ke rumah warga. Beberapa unit mobil pemadam dikerahkan untuk memutuskan rantai api.
Di tengah kepanikan itu, Salbiah, mengaku sangat khawatir rumah tempat dirinya menetap dihari tua bersama suami, akan terbakar api. “Tolong padamkan api jangan mendekat ke rumah saya,” katanya memomohonnya kepada petugas.
BACA JUGA: Gubernur: Aceh Sudah Aman dan Nyaman
Sebelum ancaman kebakaran mendekat (malam), Salbiah mengkisahkan, siang harinya dia mengaku tidak sampai terpikir kebakaran lahan akan sampai mengancam rumahnya.
"Kalau masalah gangguan asap tebal, selama 4 hari sudah biasa kami hirup. Meskipun batuk dan perih mata sedikit, telah biasa. Tapi kalau ancaman api mendekat, itu yang kami takut," ucap nenek ini.
“Saat saya melihat ke belakang rumah. Jelas kelihatan api merah membesar mulai mendekat. Suami saya sampai panik dan lemas, takut rumah ikut terbakar,” kisah Salbiah.
Abu Nyakman, 60, saat dievakuasi warga dari rumahnya. Foto: rakyataceh/jpg
Petugas juga memastikan mata rantai api tidak akan mendekat ke rumah warga, namun Salbiah tetap mengaku menolak tetap tidur di rumahnya, dan memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat di seberang jalan sekitar 100 meter dari rumahnya.
Kepala Desa Suak Raya, Zainuddin, menjelaskan kondisi ancaman kebakaran lahan gambut mendekati rumah penduduk, sewaktu-waktu dapat saja terjadi.
Namun demi memastikan keselamatan keluarga Salbiah dan keluarga Rahmawati, dua keluarga ini, terpaksa diungsikan dari kediaman masing-masing.
Jika masalah gangguan kabut asap, Zainuddin mengatakan telah menjadi makanan sehari-hari warga setempat. Mencapai sepekan, warga Suak Raya mualai terganggu kenyamanan karena polusi udara terus terjadi.
”Kalau batuk dan mata perih sudah ramai yang keluhkan. Terima saja, jika telah parah baru ke rumah sakit,” katanya.
Dirincikan, mencapai 50 hektar lahan gambut milik warga telah terbakar. Titik api diprediksikan Zainuddin, terlihat berasal menjalar dari arah hutan gambut Leuhan dan kawasan Kayu Puteh. Dari 372 KK penduduk Desa Suak Raya, dipastikan puluhan rumah yang dibangun di atas tanah gambut, mulai waspada setiap saat.
“Kami memohon, petugas tim reaksi cepat harus segera tanggap jika kami panggil, karena setiap saat dapat rumah di sisi mana saja yang terancam akan ikutan terbakar,” pintanya.(den/mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Janji Percepat Proyek-proyek Infrastruktur di Aceh
Redaktur & Reporter : Budi