Kebakaran Lahan Hancurkan Satu Kota di Australia

Selasa, 24 Desember 2019 – 10:24 WIB
Kebakaran lahan di Australia. Foto: AAP Image/Shane Chalker/via REUTERS

jpnn.com, NEW SOUTH WALES - Kebakaran lahan menghancurkan sekitar 100 rumah di Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia pada akhir pekan. Salah satu kota kecil di wilayah tersebut dikabarkan mengalami kerusakan hingga luluh lantak.

Daerah yang terdampak parah adalah Pegunungan Biru (Blue Mountains) yang ikonis di sebelah barat Sydney. Masyarakat setempat tidak dapat berbuat apa pun selain menunggu datangnya api tersebut.

BACA JUGA: 2000 Koala Mati Akibat Kebakaran Hutan di Australia

Kepala Pemerintahan Negara Bagian NSW Gladys Berejiklian pada Senin (23/12) mengunjungi masyarakat yang terkena dampak bencana.

Wakil Komisaris Dinas Pemadam Kebakaran NSW Rob Rogers mengatakan kepada wartawan bahwa meski angka pastinya belum ditetapkan, diperkirakan 100 rumah hancur akibat kebakaran sejak Jumat (20/12) lalu.

BACA JUGA: Berlibur ke Hawaii Saat Terjadi Kebakaran Hutan, PM Australia Minta Maaf

Di sebelah barat daya Sydney, sebanyak 18 rumah di kota kecil bernama Balmoral dilaporkan telah hancur, sementara kurang lebih 90 persen hutan semak di sekitarnya telah menjadi abu. "Kami menerima berita buruk bahwa tidak banyak yang tersisa di Kota Balmoral," ujar Berejiklian.

Dia menggambarkan pengalamannya mengunjungi masyarakat yang terkena dampak kebakaran membuatnya berpikir "serius" dan mengatakan dalam banyak hal akan perlu bertahun-tahun untuk membangun kembali.

BACA JUGA: Kisah Empat Muslim Australia Menyetir 10 Jam demi Bantu Korban Kebakaran

Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan (Rural Fire Service) NSW, yang sebagian besar merupakan sukarelawan, melanjutkan perjuangan mereka untuk menyelamatkan rumah-rumah seiring menyebarnya api ke seluruh wilayah Pegunungan Biru, dengan kekhawatiran bahwa dua kebakaran mahadahsyat berpotensi bergabung.

Rogers mengatakan metode back burn(metode yang digunakan untuk melawan api dengan api) diterapkan guna melenyapkan objek kebakaran, dan upaya tersebut akan dilanjutkan sepanjang liburan Natal saat kondisinya masih mendukung.

"Ada banyak kebakaran di daerah itu dan lebih banyak lagi pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Rogers.

"Mudah-mudahan, jika para petugas dapat menjalankan metodeback burn, kami dapat mulai mengurangi ancaman terhadap Pegunungan Biru."

Musim kebakaran hutan kali ini telah menewaskan delapan orang, termasuk dua petugas pemadam kebakaran pekan lalu, serta menghancurkan lebih dari 800 rumah dan membakar habis sekitar tiga juta hektare lahan semak, menjadikannya sebagai bencana ekologis serius. (Xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler