Kebejatan Oknum Kepsek SD Ini Akhirnya Terungkap, Dua Murid Jadi Korban, Begini Modusnya

Rabu, 26 Mei 2021 – 01:30 WIB
Ilustrasi kasus pencabulan anak di bawah umur. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, BATURAJA - Dua murid SD di wilayah Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU, Sumsel, diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum kepala sekolah swasta berinisial AA, 28.

Anak di bawah umur ini diancam tidak akan naik kelas kalau menolak meladeni perilaku seks menyimpang sang kepsek.

BACA JUGA: Wajah Cantik Gadis Aceh Ini Menghiasi Bak Truk dan Angkot, Kini Diangkat Jadi Duta Lalu Lintas

Kasus ini terungkap setelah orang tua korban mengadu ke polisi.

Adapun kejadiannya, Minggu (7/3/2021), sekitar pukul 09.00 WIB, pelaku memanggil anaknya ke ruang perpustakaan sekolah, padahal sedang libur.

BACA JUGA: Motif Ayah Bejat Ini Tega Menghabisi Anak Kandung Akhirnya Terungkap, Tak Disangka, Ternyata

Karena merasa dipanggil kepala sekolah, anak berinisial E, 12, datang menemui kepala sekolah.

Terlapor memanggil bocah laki-laki tersebut ke ruangan perpustakaan dan saat itu suasana sedang sepi karena memang sekolah sedang libur.

BACA JUGA: Mulyadi dan Hengki Duel Pakai Pedang, Keduanya Berdarah-darah

Setelah anak korban masuk, pelaku langsung melakukan pencabulan. Atas kejadian itu orang tua korban tidak terima dan melaporkan kasus itu ke polisi.

Menurut informasi, korban sudah sejak kelas V SD menjadi korban kebejatan pelaku.

“Korban diancam tidak akan naik kelas kalau menolak keinginan pelaku,” terang sumber yang minta namanya dirahasiakan.

Karena takut tidak naik kelas, korban terpaksa menerima dan merahasiakan masalah ini dari orang tua dan orang-orang terdekatnya. Namun, ulah AA yang merupakan duda itu akhirnya ketahuan warga dan dilaporkan ke polisi.

Setelah kasus ini dilaporkan ke polisi, ternyata masih ada korban lain mengalami nasib serupa, berinisial AM, 13, juga pernah menjadi korban kebejatan pelaku.

Korban E dan AM merupakan teman satu kelas, keduanya sama-sama diancam tidak naik kelas.

Meskipun kedua korban sama-sama tinggal di kampung yang sama, namun terlapor tidak pernah melakukan perbuatan tercela itu di hadapan korban lainnya.

Setiap beraksi selalu dilakukan secara terpisah dan dalam waktu berbeda dengan cara memanggil dalam waktu berlainan.

BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas

Terpisah, Kasat Reskrim Polres OKU AKP Priyatno mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. (eco/palpis.id)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler