Tak hanya itu, lokasi perampasan oleh pemuda asal Cianjur tersebut juga dilakukan sekitar 50 meter belakang Mapolsek Arcamanik, Bandung. Kini Omen pria asal Cianjur itu mendekam di sel tahanan Polsek Arcamanik. "Saya khilaf, karena emosi saya ingin menikah," ucap Omen di Mapolsek Arcamanik, Jalan Cisaranten, Kota Bandung, seperti diberitakan Bandung Ekspres (Grup JPNN) hari ini.
Omen menuturkan bahwa alasan ia mengambil motor untuk menikah di bulan Maret tahun depan. "Tabungan saya Rp500 ribu rupiah. Sementara modal biaya nikah mesti ada dua juta rupiah. Karena lagi menganggur, saya mencoba curi motor. Saya menyesal melakukan ini," ucap Omen
Kejadian itu terjadi pada Senin lalu (15/10) sekitar pukul 13.00 bermula saat Omen melihat korban, Risma Hermawati, menyalakan sepeda motor jenis matic di halaman rumah. Korban yang juga anggota Bhayangkari ini hendak kembali ke kantornya setelah selesai jam istirahat siang. Motor korban langsung direbut.
Korban sempat melakukan perlawanan dengan cara menarik tas pelaku. Diduga panik pelaku memukul korban di bagian belakang korban dan menendang korban hingga terjatuh di jalan raya.
Warga yang berada di sekitar tempat kejadian melihat insiden tersebut berteriak minta tolong. Rupanya teriakan terdengar sejumlah polisi yang bertugas di Polsek Arcamanik. Kanitreskrim Polsek Arcamanik AKP Odang bersama rekannya bergegas mengejar, dan berhasil menangkap pelaku sebelum membawa kabur motor curian. Omen pun tidak menyadari mengetahui kalau daerah itu dekat dengan kantor polisi. "Saya enggak tahu kalau ada kantor Polisi di sini," ucapnya.
Omen yang sebelumnya bekerja serabut ini dijerat pasal Pasal 365 KUH Pidana mengenai pencurian disertai kekerasan. Ancaman hukumannya lebih dari lima tahun. (mg12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Muda-mudi Terjaring Razia
Redaktur : Tim Redaksi