JAKARTA -- Calon penumpang Batavia Air, Leli mengaku tidak menyangka bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan pailit PT Metro Batavia selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air. Pasalnya Leli tak pernah mendengar bahwa Batavia Air sedang digugat.
"Enggak denger sama sekali kalau Batavia Air digugat, tiba-tiba pailit dikasih tahu temen dan liat di twitter," ujar Leli pada JPNN saat ditemui di depan Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (31/1).
Leli mengaku menyesal, karena dia memutuskan mengundurkan jadwal keberangkatan ke Bangka menjadi tanggal 2 Februari 2013. "Saya seharusnya berangkat tanggal 27 Januari kemarin, tapi saya undur jadi tanggal 2 Februari besok," sesalnya.
"Ya saya menyesal, kalau saja enggak saya undur pasti saya sudah berangkat ke Bangka. Tanpa harus kena imbas pailit ini," imbuh dia.
Selain itu, dia pun mengalami hal yang sama dengan calon penumpang tiket yang lainnya. Leli juga kesulitan mengakses Batavia Air pasca-diputuskan pailit, Kamis (30/1). Untuk itu dia akhirnya memutuskan untuk mendatangi kantor Kementerian Perhubungan.
"Pagi tadi telephone customer service Batavia Air, cuma gak diangkat-angkat. Dan situsnya sudah tidak bisa diakses. Sebelum ke sini (Dephub- red), saya sudah ke kantor Batavia di Juanda, tapi kosong," tukasnya.
Seperti diketahui, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu sore (30/1) memutuskan mengabulkan permohonan dari perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) yang menggugat pailit PT Metro Batavia selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air.
"Mengabulkan permohonan pemohon (ILFC) untuk seluruhnya," ungkap Ketua Majelis Hakim Agus Iskandar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu (30/1).
Dalam amar putusannya, Agus Iskandar menyatakan Batavia Air memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit, sesuai dengan UU nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan. "Menyatakan termohon yakni Batavia Metro pailit," tegasnya. (chi/jpnn)
"Enggak denger sama sekali kalau Batavia Air digugat, tiba-tiba pailit dikasih tahu temen dan liat di twitter," ujar Leli pada JPNN saat ditemui di depan Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (31/1).
Leli mengaku menyesal, karena dia memutuskan mengundurkan jadwal keberangkatan ke Bangka menjadi tanggal 2 Februari 2013. "Saya seharusnya berangkat tanggal 27 Januari kemarin, tapi saya undur jadi tanggal 2 Februari besok," sesalnya.
"Ya saya menyesal, kalau saja enggak saya undur pasti saya sudah berangkat ke Bangka. Tanpa harus kena imbas pailit ini," imbuh dia.
Selain itu, dia pun mengalami hal yang sama dengan calon penumpang tiket yang lainnya. Leli juga kesulitan mengakses Batavia Air pasca-diputuskan pailit, Kamis (30/1). Untuk itu dia akhirnya memutuskan untuk mendatangi kantor Kementerian Perhubungan.
"Pagi tadi telephone customer service Batavia Air, cuma gak diangkat-angkat. Dan situsnya sudah tidak bisa diakses. Sebelum ke sini (Dephub- red), saya sudah ke kantor Batavia di Juanda, tapi kosong," tukasnya.
Seperti diketahui, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu sore (30/1) memutuskan mengabulkan permohonan dari perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) yang menggugat pailit PT Metro Batavia selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air.
"Mengabulkan permohonan pemohon (ILFC) untuk seluruhnya," ungkap Ketua Majelis Hakim Agus Iskandar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu (30/1).
Dalam amar putusannya, Agus Iskandar menyatakan Batavia Air memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit, sesuai dengan UU nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan. "Menyatakan termohon yakni Batavia Metro pailit," tegasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Minta Batavia Air Prioritaskan Bayar Tiket Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi