jpnn.com, JAKARTA - Eks Irjen Kemhan Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana mengatakan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto merupakan sosok yang memahami betul strategi pertahanan, terutama dalam upaya menegakkan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu dikatakan Ida Bagus seusai menghadiri acara bedah buku Politik Pertahanan yang ditulis oleh Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.
BACA JUGA: Airlangga Komentari Penilaian Terhadap Kinerja Prabowo di Forum Debat
"Kebijakan Pak Prabowo Subianto adalah suatu terobosan penting dan menaikkan efisiensi belanja alutsista. Beliau paham betul teknis peralatan yang akan dibeli dan beliau paham dengan kebutuhan pertahanan RI," ucap Ida, Minggu (7/1).
Ida Bagus menuturkan selama menjabat Menhan, Prabowo telah menerbitkan berbagai kebijakan strategis dalam rangka menegakkan kedaulatan negara.
BACA JUGA: Deklarasi Tani Merdeka Sektor Nelayan Dukung Prabowo-Gibran Dihadiri Ribuan Nelayan
Dia pun memastikan kebijakan tersebut dikeluarkan secara merdeka dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
"Kebijakan Prabowo Subianto semenjak jadi Menhan bisa diliat juga dengan kebijakan beliau dalam menegakkan kedaulatan negara dalam menentukan peralatan apa yang akan dibeli dan tidak hanya dari satu negara," kata dia.
Kemhan juga disebut tidak berada di bawah tekanan salah satu pemasok, yang artinya bebas membelanjakan alutsista sesuai kebutuhan dan bebas menentukan dari negara mana saja yang bisa dibelanjakan.
Dahnil Simanjuntak dalam paparannya menjelaskan seputar penyebaran perspektif pertahanan dan kebijakan pertahanan pada masa kepemimpinan Menhan Prabowo.
Terkait kondisi keamanan saat ini, ditegaskan terdapat beberapa ancaman militer, non-militer, dan ancaman hibrida, yang ditanggapi dengan konsep pertahanan rakyat semesta oleh Prabowo.
Ide-ide Prabowo lain yang juga didiskusikan!di antaranya terkait modernisasi alutsista, pembangunan industri pertahanan dalam negeri dan diplomasi pertahanan.
"Kesadaran bersama mengenai pentingnya pertahanan perlu ditingkatkan karena literasi pertahanan masyarakat saat ini masih tergolong rendah," kata Dahnil. (mcr4/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi