Kebijakan Diskon PPnBM Mobil Baru 2022 Dilanjut? Begini Penjelasannya

Rabu, 12 Januari 2022 – 23:13 WIB
Ilustrasi pameran mobil di Indonesia. Foto: Ridha/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) nol persen ditanggung pemerintah (DTP) baru berakhir pada Desember 2021.

Namun, pemerintah hingga saat ini belum memutuskan insentif tersebut.

BACA JUGA: Kemungkinan Insentif PPnBM Mobil Diperpanjang, Ada Syarat Baru

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkue) saat ini sedang mengkaji perpanjangan insentif PPnBM nol persen untuk mobil baru.

Menurut dia kebijakan tersebut memang mendorong pengguna berahli ke mobil beremisi rendah.

BACA JUGA: Insentif PPnBM Mobil Baru Berakhir Desember, Jangan Sampai Ketinggalan

Saat ini, kata dia, upaya mendorong mobil listrik telah dilakukan dengan menetapkan PPnBM nol persen untuk kendaraan full baterai.

Sementara itu, kendaraan dengan emisi lebih tinggi lagi dikenakan PPnBM tiga persen.

BACA JUGA: Besaran Diskon Mitsubishi Xpander dan Cross Setelah Dapat Insentif PPnBM 25 Persen

"Jangan tiba-tiba kita sudah punya kebijakan yang jelas, ketika perekonomian sudah pulih. Karena yang kita harapkan adalah datangnya investasi untuk transformasi ekonomi," kata Febriodalam Taklimat Media–Tanya BKF di Jakarta, Rabu (12/1).

Dia menilai hal kebijakan tersebut menjadi pertimbangan serius.

Sebab, ungkap dia, bahwa insentif PPnBM mobil baru selama pandemi memberikan banyak dampak positif terhadap perekonomian.

"Pada 2021, insentif PPnBM mobil baru menyebabkan tingginya kenaikan penjualan mobil, khususnya yang mengikuti program tersebut," tuturnya.

Pemberian insentif itu didasari oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang mencapai dua digit selama masa pandemi.

Sehingga hal tersebut menggambarkan masyarakat mampu masih menyimpan dananya di bank.

Saat pemerintah memberikan diskon pajak untuk pembelian mobil baru, Febrio menuturkan masyarakat langsung berbondong-bondong membelanjakan uangnya.

Dia mengakui hal tersebut membuat sektor otomotif ikut pulih.

"Itu tujuan kami dan kami fokus untuk mobil yang memiliki komponen dalam negerinya tinggi, minimal 60 persen. Dengan insentif, masyarakat bisa menikmati," kata dia.

Dengan demikian, dia menyebutkan kemungkinan perpanjangan insentif tersebut masih dipertimbangkan bersama kementerian/lembaga lain. (Antara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Aturan Terbaru Diskon PPnBM DTP Mobil, Ada Perluasan Lho


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler