Kebijakan Pemerintah PPKM Mikro Berdampak pada Penurunan Kasus Covid-19

Jumat, 12 Maret 2021 – 19:16 WIB
DKI Jakarta perpanjang PPKM Mikro jelang libur panjang. Ilustrasi: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen menilai kebijakan pemerintah selama ini sudah cukup berdampak pada penurunan kasus Covid-19 di tanah air.

Menurutnya, pemerintah selalu mengevaluasi program penanganan pandemi dan memastikan semua program dieksekusi dengan baik.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ngabalin Sikat Amien Rais, Ada Cerita soal AHY, Guru Honorer K2 Minta Poin Ganda

Pria yang akrab disapa Gus Nabil ini mencontohkan pemerintah menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dengan pendekatan sosial.

"Artinya, ada kebijakan dari pemerintah yang memaksimalkan inovasi dari warga," kata Nabil di Jakarta.

BACA JUGA: Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM Mikro, tetapi Ada yang Dilonggarkan

Nabil mengatakan dalam konteks pendekatan sosial, pemerintah menggandeng ormas Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, warga pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk Indonesia.

Dalam menjalankan program vaksinasi pemerintah juga serius menggandeng ormas-ormas untuk memperlancar proses.

BACA JUGA: TNI AL Kembali Rekrut Prajurit Relawan Covid-19

"Jangan lupa juga ada faktor-faktor lain. Misal makin banyaknya warga yang sadar kesehatan, pakai masker, menaati protokol kesehatan, dan hal-hal lain yang membantu penanganan pandemi," sambung Nabil.

Dia mengatakan semua pihak harus terus bekerja sama, saling menguatkan. Pemerintah, kata dia, menyiapkan program-program strategis, terkait infrastruktur kesehatan dan hal lain.

"Menahan diri untuk tidak bepergian, kecuali hal penting DAN menguatkan solidaritas sosial antarwarga. Semua itu, akan jadi kunci untuk penanganan pandemi," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.

Menurut Nabil, PPKM mikro juga dalam rangka menangani pandemi secara spesifik. "Jika semua pihak sadar tantangan pandemi dan satu pemahaman dalam penanganan, maka masalah pandemi bisa segera diatasi," ungkapnya.

Dia menilai pemerintah juga menstimulasi ekonomi dengan beberapa program. Salah satunya adalah kegiatan padat karya.

"Jadi memang diharapkan, nanti ekonomi menggeliat, pasar menjadi pulih kembali. Ini akan menggerakkan banyak warga agar bisa pulih secara ekonomi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dukungan untuk menggerakan UMKM dan pengusaha kecil-menengah. Di antaranya dengan kemudahan izin, pelatihan, serta bantuan modal.

"Jadi prosesnya bertahap, tetapi yang ingin dituju adalah kemandirian warga, ekonomi pulih, kerja kreatif dan produktif kembali bangkit," tuturnya.

Nabil optimistis vaksinasi bisa dipercepat. Dia berpendapat, manajemen data sekaligus juga infrastruktur kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) perlu dikuatkan.

Menurut dia, masyarakat bisa melihat hasil dari kebijakan pemerintah baik untuk mengatasi krisis kesehatan maupun ekonomi.

"Kita harus optimistis bisa melampaui pandemi ini," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Barat mengalami penurunan dalam empat pekan berturut-turut.

Sedangkan penanganan kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan Jawa Barat juga menunjukan cukup baik.

Sebaliknya, kata Wiku, tiga provinsi yang tak menjalankan kebijakan PPKM dan PPKM skala mikro menunjukan peningkatan kasus aktif Covid-19.

"Hal ini menunjukan intervensi kebijakan yang diterapkan memberikan dampak yang cukup baik terhadap perkembangan kasus aktif," jelas Wiku. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler