Kebijakan Wako Malang Ini Patut Diacungi Jempol

Rabu, 07 November 2018 – 06:53 WIB
Wali Kota Malang Sutiaji. Foto: Radar Malang/JPG

jpnn.com, MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji dan wakilnya Sofyan Edi Jarwoko membuat kebijakan sederhana tapi hasilnya konkret dalam rangka mengangkat produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Yakni makanan dan minuman (mamin) di setiap kegiatan Pemkot Malang dibeli dari pelaku UMKM lokal Kota Malang. Selain bakal menggerakkan ekonomi masyarakat, kebijakan tersebut sekaligus membantu dalam hal pemasaran produk.

BACA JUGA: UMKM Topang Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Program pemimpin daerah yang diusung Partai Demokrat dan Golkar ini rencananya bakal diwujudkan tahun depan. Apalagi jumlah anggaran mamin untuk kegiatan ASN di semua dinas diperkirakan mencapai hampir Rp 25 miliar. ”Ke depan, mamin (kegiatan) ASN yang jumlahnya hampir Rp 25 miliar itu kami serahkan ke UMKM. Biar mereka terbantu dalam hal pemasaran,” kata Sutiaji.

Menurut dia, selama ini salah satu kendala UMKM adalah pemasaran produk. Karena banyak dari mereka yang mampu memproduksi barang berkualitas, tapi kesulitan menjualnya. ”Makanya, pemerintah harus hadir. Kami yang beli,” tambahnya.

BACA JUGA: Mau Cari Gendang Berkualitas? Di Sini Tempatnya

Sutiaji lantas mencontohkan, misalnya organisasi perangkat daerah (OPD) perlu kue, seperti onde-onde, sebagai hidangan tamu, tak perlu membeli dari daerah lain. ”Beli saja di UMKM lokal Kota Malang,” ungkapnya.

Tak hanya itu, masih kata dia, pihaknya juga meminta agar menjadwal UMKM di 5 kecamatan untuk memenuhi kebutuhan mamin dalam kegiatan Pemkot Malang. Misalnya disesuaikan dengan hari kerja, yaitu lima hari kerja. ”Misalnya hari Senin UMKM dari Kecamatan A, besoknya ganti UMKM dari kecamatan lainnya,” tandasnya.

BACA JUGA: Terungkap Fakta Baru Kasus Upaya Penculikan Anak

Seperti diketahui, Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko membuat program tak biasa di awal pengabdiannya. Yaitu target 99 hari kerja, padahal biasanya wali kota dan wakilnya membuat acuan 100 hari kerja. Dalam 99 hari kerja tersebut, ada 11 program penting yang ingin diwujudkan. Program ini juga jabaran dari empat poin penting dalam visi-misi pimpinan daerah yang diusung Partai Demokrat dan Golkar tersebut.

Sementara itu, Kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang Tri Widyani menyampaikan, pihaknya bakal memetakan dulu potensi UMKM di tiap kecamatan. Hasil pendataan tersebut akan digunakan untuk menjadwal UMKM guna memenuhi kebutuhan mamin Pemkot Malang.

”Kami akan inventarisasi dulu. Supaya tahu data detailnya, berapa jumlah UMKM yang bisa menyediakan kebutuhan mamin itu,” ungkap mantan kadiskominfo Kota Malang ini. Dia menyebut, saat ini jumlah UMKM Kota Malang mencapai 116 ribu. Jumlah ini tersebar di lima kecamatan: Blimbing, Sukun, Kedungkandang, Lowokwaru, dan Klojen.

Tak hanya itu, masih kata dia, pihaknya juga bakal memberi pelatihan kepada pelaku UMKM. Sehingga, hasil produk mereka bisa memenuhi standar mamin yang dibutuhkan dalam kegiatan Pemkot Malang. ”Kami akan adakan pelatihan-pelatihan agar standarnya masuk,” ujar perempuan asal Kediri ini.

Pihaknya juga bakal bekerja sama dengan beberapa pihak untuk membina UMKM. Di antaranya, kalangan akademisi, termasuk juga dengan dinas kesehatan. ”Supaya tahu bagaimana ngurus izin dari pihak terkait ini. Standarnya biar seperti industri besar,” terang perempuan yang tinggal di Kota Malang sejak 1996 ini. (im/c1/nay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologis Bocah SD Berhasil Kabur dari Mobil Penculik


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler