Kronologis Bocah SD Berhasil Kabur dari Mobil Penculik

Senin, 29 Oktober 2018 – 16:54 WIB
Bocah SD inisial RSN yang lolos dari upaya penculikan. Foto: Jawa Pos Radar Malang

jpnn.com, MALANG - Kasus percobaan penculikan yang menimpa RSN,10, bocah asal RT 1, RW 10, Cemorokandang, Kedungkandang, Kota Malang, ini patut membuat orang tua waspada.

Dalam kasus ini RSN lebih beruntung karena berhasil lolos dari dua orang misterius yang diduga sudah membiusnya. Saat ini, kejadian yang berlangsung dramatis tersebut sedang diselidiki oleh Polsek Kedungkandang, Kota Malang.

BACA JUGA: Soal Kabar Penculikan Anak, Begini Kejadian Awalnya

Berdasarkan data yang dihimpun Jawa Pos Radar Malang, proses penculikan berawal pada Kamis (25/10) lalu. Sekitar pukul 17.00 WIB, RSN dan beberapa temannya sedang bermain bola di pelataran MI Miftahul Ulum, Jalan Ki Ageng Gribig, Kota Malang.

Saat ditemui di rumahnya kemarin, ibu RSN yakni Nurmalasari,50, bercerita panjang lebar tentang penculikan yang menimpa anaknya tersebut. Sedangkan RSN lebih banyak diam dan mainan handphone dengan salah seorang temannya.

BACA JUGA: Si Nenek Penculik Anak Sempat Dikejar? Ah, Ngawur

”Saat anak saya waktu itu sampai ke rumah sekitar magrib, dia terlihat panik tapi tidak nangis,” kata Nurmalasari di rumah sederhananya.

Dia lantas bercerita, Kamis (25/10) lalu, anak terakhirnya itu sedang bermain sepakbola di MI Miftahul Ulum milik seseorang yang bernama Alimin. Di tengah-tengah bermain, ada dua orang yang memanggil RSN. ”Sini saya kasih uang, beli jajan ayo,” kata Nurmalasari menirukan pengakuan anaknya itu.

BACA JUGA: Ini 10 Tempat Wisata Murah untuk Liburan di Malang

Dua orang tersebut lantas memberikan uang Rp 10 ribu. Tidak lama setelah itu, RSN merasakan ada yang dingin dari punggungnya.”Katanya seperti minyak wangi, lalu anak saya diangkat, tapi tidak terasa kalau diangkat,” imbuhnya.

Setelah itu RSN dinaikkan ke dalam mobil berwana putih. Di dalam mobil itu, total ada dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.”Katanya ada anak kecil juga yang duduk di bagian depan, anak itu katanya berdarah kakinya,” jelasnya.

RSN mengetahui situasi di dalam mobil karena tidak lama setelah dia tidak sadarkan diri, dia tersadar. Kata dia, dirinya teringat dengan pesan orang tuanya.”Dia ingat pesan saya kalau main jangan jauh-jauh,” imbuh Nurmalasari.

Setelah sadar kalau RSN menjadi korban penculikan, dia mendapatkan momentum. Yakni, handphone orang yang menyetir mobil terjatuh.”Saat itu anak saya buka, lalu mengibaskan tangannya sehingga bisa lolos dari yang memegangnya,” imbuh ibu empat orang anak ini.

Setelah berhasil keluar dari mobilnya, RSN lantas berlari. Ibarat pepatah untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, RSN bertemu temannya yang memakai sepeda pancal. Lalu, RSN menumpang kepada temannya itu.”Untungnya tidak dikejar terus sama penculiknya,” jelas perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ini.

Setelah bercerita kepada dirinya, RSN bercerita kejadian itu kepada teman-temannya di sekolahnya yakni di SDN Lesanpuro 1, Kota Malang. Ya, meski Kamis (25/10) dia menjadi korban penculikan, Jum’at (26/10) dia tetap bersekolah.”Tapi saat pulang saya jemput, biasanya tidak pernah saya jemput,” imbuhnya.

Atas kejadian ini, Nurmalasari melaporkan kejadian ini ke Pak RW 01, Cemorokandang. Selanjutnya, laporannya diteruskan ke Polsek Kedungkandang.”Tadi dilaksanakan reka adegan di sekolah tempat main bola,” kata dia.

”Orang di sekitar sekolah juga heran ada kejadian itu, karena saat kejadian sedang sepi, karena sudah mau magrib,” imbuhnya.

Sedangkan RSN di sela-sela Jawa Pos Radar Malang wawancara dengan Nurmalasari, dia sempat menyahuti meski sesekali di wajahnya terlihat tatapan kosong.”Saya waktu itu main bola sama Mas Kevin, Mas Bima, Mas Valen,” katanya saat ditanya bermain bola dengan siapa ketika itu.

Polsek Kedungkandang, Sabtu (27/10) sekitar pukul 10.00 WIB melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). RSN dilibatkan dalam olah TKP tersebut. Kapolsek Kedungkandang Kompol Suko Wahyudi belum mau gegabah dengan menyimpulkan kalau kasus ini adalah kasus penculikan. (mg-1/san/jaf/riq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Mahasiswi Kabur dari Sekapan Begal, Darah Berceceran


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler