jpnn.com - JAKARTA - Siloam International Hospitals berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Rights issue yang dilakukan emiten berkode SILO itu senilai Rp 1,3 triliun.
Sebanyak 145 juta lembar saham baru bakal dijajakan dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. ”Dana hasil rights issue untuk ekspansi, modal kerja dan melunasi utang pada pemegang saham,” tutur Direktur Utama Siloam Romeo Lledo di Jakarta, Jumat (2/9).
BACA JUGA: DP Hanya 10 Persen, BSM Permudah Nasabah Miliki Rumah
Pengembangan usaha akan dilakukan melalui entitas anak atau investasi pada perusahaan lain berkaitan kesempatan akuisisi. Itu dilakukan untuk menunjang dan memberi manfaat tambahan atas kegiatan usaha, membiayai modal kerja, dan entitas anak, termasuk pembayaran utang kepada pemegang saham.
Penambahan modal melalui rights issue akan dilaksanakan setelah mendapat restu pemegang dalam ajang rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BACA JUGA: Antam Jajaki Pasar Arab Saudi dan Afrika
Perusahaan investasi, CVC Capital Partners bakal mencaplok 15 persen saham Siloam dengan membeli kepemilikan dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan Ciptadana Capital, serta melalui rights issue tersebut.
Pihak CVC menilai, Lippo Group telah sukses membangun bisnis berskala besar. Dengan begitu, manajemen percaya Siloam sangat baik dalam memberi pelayanan kesehatan berkualitas.
BACA JUGA: Pajak Kayu Log Bikin Ekspor Mebel Stagnan
Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menyebut perusahaan akan menggunakan mayoritas dana hasil penjualan saham untuk memperluas jariangan rumah sakit Siloam.
Hajatan itu dimaksudkan untuk terus meningkatkan performa. Sebab, dana hasil rights issue akan digunakan untuk membiayai ekspansi proyek rumah sakit dan modal kerja. ”Kami akan sajikan performa terbaik untuk pemegang saham,” ucap Ketut. (far/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dengan Kartu Ini, Urusan Karyawan PLN Kian Mudah
Redaktur : Tim Redaksi